-->

Motivasi


Motivasi Dalam Psikologi Pendidikan

Image result for motivasi


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Seseorang atau suatu organisme yang berbuat atau melakukan sesuatu, sedikit-banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya. Apa saja yang diperbuat manusia , yang penting maupun yang tidak penting, yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya selalu ada motivasinya.
            Juga dalam soal belajar, motivasi itu sangat penting. Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Disekolah seringkali mendapati anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil memberinya motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam hubungan ini, perlu diingat, bahwa nilai buruk pada suatu mata pelajaran tertentu belum tentu berarti bahwa anak itu bodoh terhadap mata pelajaran itu. Seringkali terjadi seorang anak malas terhadap suatu mata pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran yang lain.
            Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat, jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa  pengertian Motivasi ?
2.      Apa saja komponen-komponen motivasi itu ?
3.      Apakah motivasi belajar penting bagi murid dan guru ?
4.      Apa saja tehnik-tehnik motivasi dalam belajar mengajar ?
5.      Apa saja jenis dan sifat motivasi itu ?

C.     Tujuan

1.      Mengetahui pengertian dari motivasi
2.      Mengetahui komponen-komponen motivasi
3.      Mengetehui pentingnya belajar motivasi bagi murid dan guru
4.      Mengetahui tehnik-tehnik motivasi dalam belajar
5.      Mengetahui jenis dan sifat motivasi

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Motivasi

            Di dalam motivasi ada istilah Motif, dimana penegrtian motif sendiri adalah keadaan pada diri seseorang yang menimbulkan kesiapannya untuk memulai atau melanjutkan suatu perangkat tindakan. Atau seperti yang dikatakan oleh Sartain dalam bukunya psychology Understanding of human Behavior : Motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/ perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang.
            Sertain menggunakan kata motivasi dan drive untuk pengertian yang sama. Ia mengatakan : pada umumnya suatu mativasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).
            Banyak ahli-ahli psikologi yang membatasi penggunaan istilah drive untuk pernyataan-pernyataan seperti : lapar, haus, pemuasan seksual, dan sebagainya, yang semua itu menunjukan pernyataan tentang physiological drive untuk semua pernyataan baik yang bersifat fisiologis ataupun psikis. Karena perbedaan-perbedaan penggunaan kedua kata tersebut tidak begitu penting, maka kita disini mengunakan istilah motif dan drive itu untuk pengertian yang sama.

B.     Komponen Motivasi

1.      Kebutuhan (Needs)
      Pengertian motif tidak dapat dipisahkan dari pada kebutuhan (need). Seseorang atau suatu organisme yang berbuat/melakukan sesuatu, sedikit-banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya, dalam pelajaran tentang motivasi, kadang-kadang kata “kebutuhan” itu diberi arti khusus. Sertain menggunakan istilah “kebutuhan” (need) itu hanyalah sebagai suatu istilah yang berarti suatu kekurangan tertentu didalam suatu organisme. Contoh : seekor binatang yang berkeliaran mencari mangsanya, berarti binatang itu lapar : ada kekurangan (makanan) didalam tubuhnya.
      Bagi menusia istilah kebutuhan itu sudah mengandung arti yang lebih luas lagi, tidak hanya bersifat fosiologis tetapi juga psikis.
2.      Dorongan (Drive)
      Kekuatan mentak untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dalam motif ini dapat dibedakan lagi kedalam dua kategori :
a.      Dorongan Fisiologis (physiological drive) yang bersumber pada kebutuhan organis (organic need) yang mencakup antara lain lapar, haus, pernapasan, seks, kegiatan, dan istirahat. Untuk menjamin kelangsungan hidup organis diperlukan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut sehingga tercapai keadaan fisik (physiological state or condition) yang seimbang (homeosstatis).
b.      Dorongan umum (Morgan’n general drive) dan motiv darurat (Wodworth’s emergency motive), termasuk didalamnya dorongan takut, kasih sayang, kegiatan,kekaguman dan ingin tahu; dalam hubungannya dengan rangsangan dari luar, termasuk dorongan untuk melarikan diri (escape), menyerang (combat), berusaha (effort), dan mengejar (pursuit) dalam rangka mempertahankan dan menyelamatkan dirinya.
3.      Tujuan (goal)
      Tujuan (goal) adalah yang menentukan/ membatasi tingkah laku organisme itu atau hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Jika yang kita tekankan adalah faktanya/objeknya, yang menarik organisme itu, maka kita pergunakan istilah “perangsang” (incentive).

C.     Tingkat – tingkat kebutuhan

a.       Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat primer dan vital, yang menyangkutfungsi- fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan, kesehatan fisik, kebutuhan seks dsb.

b.      Kebutuhan akan perasaan aman dan perlindungan (safety and security)
Kebutuhan ini menyangkut akan keselamatan diri seseorang seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil dsb.

c.       Kebutuhan sosial (social needs)
Kebutuhan ini meliputi antara lain kebutuhan akan di cintai, diperhitungkan sebagai pribadi, di akui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama dsb.

d.      Kebutuhan akan penghargaan diri (esteem needs)
Kebutuhan ini termasuk kebutuhan di hargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan, atau status, pangkat dsb.

e.       Kebutuhan untuk aktifasi diri (self actualization)
Kebutuhan ini antara lain, kebutuhan mempertinggi potensi – potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas, dan ekspresi diri.

D.    Aplikasi teori kebutuhan (abraham maslow) di sekolah

Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis
  • menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai
  • menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang
  • menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif
  • menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman
  • sifat guru menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi
  • adanya ekspektasi yang konsisten
  • mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil
  • lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa
Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan
a. Hubungan Guru dengan Siswa
  • guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian ; empatik, peduli dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta menjadi pendengar yang baik
  • guru dapat menerapkan pembelajaran individual dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
  • guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif daripada yang negatif
  • guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya
  • guru dapat menjadi pendorong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya
b. Hubungan Siswa dengan Siswa
  • sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan tercipatanya kerjasama mutualistik dan saling percaya diantara siswa
  • sekolah dapat menyelenggarakan class meeting berbagai forum dalam olah raga atau kesenian
  • sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran
  • sekolah mengembangkan tutor sebaya
  • sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam
Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
  • mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
  • mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
  • memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
  • mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
  • selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
  • melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab
  • ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mungkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum
b. Penghargaan dari Pihak Lain
  • mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan
  • mengembangkan program “bintang pada pekan ini”
  • mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa
  • mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan siswa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik
  • berusaha melibatkan para siswa dalam setiap mengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri
c. Pengetahuan dan Pemahaman
  • memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuainya
  • menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry
  • menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
  • menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdiskusi
d. Estetika
  • menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
  • menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik
  • ruangan dicat dengan warna hidup dan menyenangkan
  • memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekeliling sekolah
  • tersedia taman kelas dan sekoalh yang tertata indah
Pemenuhan Kebutuhan Aktualisasi Diri
  • memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya
  • memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya
  • menciptakan pembelajaran yang bermakna di kaitkan dengan kehidupan nyata
  • perencanaan dan proses pemebelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa
  • melibatkan siswa dalam proyek atau kegaitan “self expressive” dan kreatifitas

E.     Tiga kebutuhan dasar ( Mc. Cleland)

1.      Kebutuhan akan kekuasaan
      Seseorangkebutuhandaya (nPow) dapatsalahsatudariduajenis - pribadidankelembagaan.Mereka yang membutuhkankekuatanpribadiingin orang lainlangsung, daniniperluseringdianggapsebagaitidakdiinginkan. Orang yang membutuhkandayakelembagaan (jugadikenalsebagaikekuatansosial) inginmengaturusaha orang lainuntukmemajukantujuanorganisasi.  Manajerdengankebutuhantinggiuntukdayakelembagaancenderunglebihefektifdaripadamereka yang memilikikebutuhantinggiuntukkekuatanpribadi.

2.      Kebutuhan untuk beralifiasi
Mereka yang memilikikebutuhantinggiuntukafiliasi (Naff) memerlukanhubungan yang harmonisdengan orang lain danharusmerasaditerimaoleh orang lain. Merekacenderungsesuaidengannorma-normakelompokkerjamereka.lebihsukabekerjaNafftinggi yang menyediakaninteraksipribadi yang signifikan. Merekamelakukandenganbaikdalampelayananpelanggandansituasiinteraksiklien.

3.      Kebutuhan untuk berprestasi
Orang-orang dengankebutuhantinggiuntukberprestasi (nach) berusahauntukungguldandengandemikiancenderungmenghindaribaikrendahrisikodansituasiberisikotinggi.Berprestasimenghindarisituasiresikorendahkarenamudahmencapaikeberhasilanbukanprestasiasli.Dalamproyek-proyekberisikotinggi, berprestasimelihathasilsebagaisalahsatukesempatandaripadaseseorangupayasendiri.Berprestasiindividutinggilebihsukapekerjaan yang memilikikemungkinankeberhasilansedang, idealnyakesempatan 50%.Achiever membutuhkanumpanbalikberkalauntukmemonitorperkembanganprestasimereka.Merekalebihbaikuntukbekerjasendiriataudenganberprestasitinggilainnya.

F.      Motivasi belajar penting bagi murid dan guru

1.      Pentingnya motivasi belajar bagi murid :
a.       Menyadarkan kedudukan pada moral, () dan hasil belajar
b.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar
c.       Mengarahkan kegiatan belajar
d.      Membesarkan semangat belajar
e.       Mengajarkan tenntang adanya perjalanan belajar
2.      Manfaat pemahaman tentang motivasi belajar siswa bagi guru :
a.       Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berakhir
b.      Guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar
c.       Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara macam-macam peran.
d.      Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja”Rekayasa padagogis

G.    TEHNIK-TEHNIK MOTIVASI DALAM BELAJAR MENGAJAR

1.      Pernyataan penghargaan secara verbal
2.      Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan
3.      Menimbulkan rasa ingin tahu
4.      Memunculkan sesuatu yang tidak terduga
5.      Menjadikan tahap dini dalam belajar
6.      Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh
7.      Gunakan kaitan yang unik

H.    Jenis dan Sifat Motivasi

a.       jenis Motivasi
1.      Motivasi Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia adalah makhluk berjasmani sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Insting itu memiliki tujuan dan memerlukan pemuasan. Tingkah laku insting dapat diaktifkan, dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan dapat diorgnisasikan.
Motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, yang pada umumnya berasal dari segi biologi/ jasmani manusia.
a.       Manusia mahluk berjasmani, prilakunya terpengaruh oleh insting “kebutuhan jasmani”
b.      Tingkah laku( MC Dougall)
1)      Pemikiran tentang tujuan
2)      Perasaan subyektif
3)      Dorongan mencapai kepuasan
c.       Insting yang penting (Kuswara’ 89 Jalaludin Rahmat 1991)
Melahirkan, mencari makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin tahu, membangun dan kawin.
d.      Ciri Insting (Freud)
Tekanan, sasaran, objek,dan sumber
e.       Jenis Insting
1)      Insting Kehidupan (Life Instincts)
Insting yang bertujuan memelihara kelangsungan hidup seperti makan, minum, istirahat, memelihara keturunan.

2)      Insting Kematian (Death Instincts)
Tertuju pada penghancuran seperti merusak, menganiaya, membunuh orang lain atau bunuh diri.
2.      Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Menurut beberapa ahli, manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja, tetap juga faktor-faktor sosial. Motivasi sekunder memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Motivasi yang dipelajari.
a.       Tinga komponen penting yang mempengaruhi prilaku manusia.
1)      Komponen Afektif (aspek emosional)
Terdiri dari motif sosial, sikap, emosi
2)      Komponen Kognitif (aspek intelektual)
Yang terkait dengan pengetahuan.
3)      Komponen Konatif (aspek yang terkait dengan kemempuan dan kebiasaan bertindak)
Perilaku motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu motif yang dipelajari. Ciri-ciri sikap (a) merupakan kecenderungan berpikir, merasa, kemudian bertindak, (b) memiliki daya dorong bertindak, (c) relatif bersifat tetap, (d) berkecenderungan melakukan penilaian, dan (e) dapat timbul dari pengalaman, dapat dipelajari atau berubah.
Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menunjukkan adanya sejenis kegoncangan seseorang. Emosi memiliki fungsi sebagai (a) pembangkit energi, (b) pemberi informasi pada orang lain, (c) pembawa pesan dalam berhubungan dengan orang lain, (d) sumber informasi tentang diri seseorang.
Perilaku juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya. Pengetahuan tersebut dapat mendorong terjadinya perilaku. Perilaku juga terpengaruh oleh kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan merupakan perilaku menetap, berlangsung otomatis. Kemauan seseorang timbul karena adanya (a) keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan, (b) pengetahuan tentang cara memperoleh tujuan, (c) energi dan kecerdasan, (d) pengeluaran energi yang tepat untuk mencapai tujuan

b.      Penggolongan Motivasi Sekunder
1)      Menurut thomas dan Znaniccky
a)      Keinginan memperoleh pengalaman baru
b)      Keinginan untuk dapat respons
c)      Keinginan memperoleh pengakuan
d)     Keinginan memperoleh rasa aman
2)      Menurut MC Leland
a)      Kebutuhan berprestasi, memperoleh kasih sayang, memperoleh kekuasaan.
b, Sifat Motifasi
Motivasi pada diri seseorang bersumber dari dalam diri(motivasi internal) dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal).
1.      Motivasi Intrinsik(motivasi internal).
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan / dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi ini membuat seseorang melakukan sesuatu karena senang melakukannya. Motivasi ini mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi.
2.      Motivasi Ekstrinsik(motivasi eksternal).
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Motivasi eksternal akan berubah menjadi motivasi internal jika timbul kesadaran dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu karena senang melakukannya.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
a.       Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b.      Hadiah.
Berikan hadiah untuk siswa berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi.
c.       Saingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya.
d.      Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk di berikan pujian yang sifatnya membangun.

e.       Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses balajar mengajar. Harapan pemberian hukuman adalalah agar siswa berusaha merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
f.       Memberikan perhatian yang maksimal kepada peserta didik.
g.      Membantu kesulitan belajar anak secara individual maupun kelompok.
h.      Menggunakan metode pengajaran yang bervariasi.
i.        Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
j.        Menggunakan gambar dalam proses menerangkan, hal ini untuk mengurangi rasa jenuh siswa.
k.       Menggunakan lelucon/bercanda sebagai bentuk “refreshing” dan untuk mendapatkan perhatian siswa kembali.
Maslow dan Rogers mengakui pentingnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Maslow setiap individu bermotivasi untuk mengaktualisasi diri. Ia menemukan 15 ciri orang yang mampu mengaktualisasi diri. Ciri tersebut adalah (a) berkemampuan mengamati suatu realitas secara efisien, apa adanya, dan terbatas dari subjektivitasnya, (b) dapat menerima diri sendiri, orang lain, secara sewajarnya, (c) berperilaku spontan, sederhana, dan wajar, (d) terpusat pada masalah atau tugasnya, (e) memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian yang tinggi, (f) memiliki kebebasan dan kemandirian terhadap lingkungan dan kebudayaannya, (g) dapat menghargai dengan rasa hormat dan penuh gairah,(h) dapat mengalami pengalaman puncak, (i) memiliki rasa keterikatan, solidaritas kemanusiaan yang tinggi, (j) dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar, (k) memiliki watak terbuka dan bebas prasangka, (l) memiliki standar kesusilaan tinggi, (m) memiliki rasa humor terpelajar, (n) memiliki kreativitas dalam bidang kehidupan, (o) memiliki otonomi tinggi.


BAB III

PENUTUP


B.     Kesimpulan
              Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan, Motivasi sebagai kekuatan mental individu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu  motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia dan  motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari.
Motivasi pada diri seseorang bersumber dari dalam diri (motivasi internal) yaitu motivasi yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena memang dalam diri individu tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan tindakan dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal) yaitu motivasi yang berfungsinya karena disebabkan oleh adanya faktor pendorong dari luar diri individu
C.     Saran
Mengingat betapa pentingnya peranan motivasi bagi setiap orang dalam kehidupan sehari- hari dan khususnya bagi dunia pendidikan, untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak- anak didik kita, di samping kita harus menjauhkan saran- saran atau sugesti yang negatif yang di larang oleh agama atau yang bersifat asosial dan dursila, yang lebih penting lagi adalah membina pribadi anak didik agar dalam diri anak- anak terbentuk adanya motif – motif yang mulia , luhur, dan dapat di terima masyarakat. Untuk itu berbagai usaha dapat kita lakukan.

Akhirnya, diri kitalah yang menjadikan warna berseri setiap harinya. Sedih pun ada usainya, bahagia pun ada masanya. Tetap dekat dengan Tuhan agar kamu tidak berlama-lama dalam kebimbangan. (Faizalhusaeni)

Daftar Pustaka

Drs. Ngalim Purwanto, M. (2010). psikologi pendidikan. bandung: pt remaja rosdakarya.
prof. Dr. H. Abin Syamsudin Makmun, M. (2007). psikologi kependidikan. bandung: PT. remaja rosdakarya.
http://alisadikinwear.wordpress.com/2011/10/08/aplikasi-teori-kebutuhan-abraham-maslow-di-sekolah


http://herlianto89felix.blogspot.com/2010/10/aplikasi-teori-kebutuhan-abraham-maslow.html

0 Response to "Motivasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel