Motivasi
3/02/2017
Add Comment
Motivasi Dalam Psikologi Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seseorang atau
suatu organisme yang berbuat atau melakukan sesuatu, sedikit-banyaknya ada
kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya. Apa saja
yang diperbuat manusia , yang penting maupun yang tidak penting, yang berbahaya
maupun yang tidak berbahaya selalu ada motivasinya.
Juga dalam soal
belajar, motivasi itu sangat penting. Motivasi adalah syarat mutlak untuk
belajar. Disekolah seringkali mendapati anak yang malas, tidak menyenangkan,
suka membolos, dan sebagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak
berhasil memberinya motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan
segenap tenaga dan pikirannya. Dalam hubungan ini, perlu diingat, bahwa nilai
buruk pada suatu mata pelajaran tertentu belum tentu berarti bahwa anak itu
bodoh terhadap mata pelajaran itu. Seringkali terjadi seorang anak malas
terhadap suatu mata pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran yang
lain.
Banyak bakat anak
tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat, jika seseorang
mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga
tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian Motivasi ?
2.
Apa
saja komponen-komponen motivasi itu ?
3.
Apakah
motivasi belajar penting bagi murid dan guru ?
4.
Apa
saja tehnik-tehnik motivasi dalam belajar mengajar ?
5.
Apa
saja jenis dan sifat motivasi itu ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian dari motivasi
2.
Mengetahui
komponen-komponen motivasi
3.
Mengetehui
pentingnya belajar motivasi bagi murid dan guru
4.
Mengetahui
tehnik-tehnik motivasi dalam belajar
5.
Mengetahui
jenis dan sifat motivasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Motivasi
Di dalam motivasi
ada istilah Motif, dimana penegrtian motif sendiri adalah keadaan pada diri
seseorang yang menimbulkan kesiapannya untuk memulai atau melanjutkan suatu
perangkat tindakan. Atau seperti yang dikatakan oleh Sartain dalam
bukunya psychology Understanding of human Behavior : Motif adalah suatu
pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah
laku/ perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang.
Sertain
menggunakan kata motivasi dan drive untuk pengertian yang sama.
Ia mengatakan : pada umumnya suatu mativasi atau dorongan adalah suatu
pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku
terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).
Banyak ahli-ahli
psikologi yang membatasi penggunaan istilah drive untuk
pernyataan-pernyataan seperti : lapar, haus, pemuasan seksual, dan sebagainya,
yang semua itu menunjukan pernyataan tentang physiological drive untuk
semua pernyataan baik yang bersifat fisiologis ataupun psikis. Karena
perbedaan-perbedaan penggunaan kedua kata tersebut tidak begitu penting, maka
kita disini mengunakan istilah motif dan drive itu untuk
pengertian yang sama.
B.
Komponen
Motivasi
1.
Kebutuhan
(Needs)
Pengertian motif tidak dapat dipisahkan
dari pada kebutuhan (need). Seseorang atau suatu organisme yang
berbuat/melakukan sesuatu, sedikit-banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya
atau ada sesuatu yang hendak dicapainya, dalam pelajaran tentang motivasi,
kadang-kadang kata “kebutuhan” itu diberi arti khusus. Sertain menggunakan
istilah “kebutuhan” (need) itu hanyalah sebagai suatu istilah yang berarti suatu
kekurangan tertentu didalam suatu organisme. Contoh : seekor binatang yang
berkeliaran mencari mangsanya, berarti binatang itu lapar : ada kekurangan
(makanan) didalam tubuhnya.
Bagi menusia istilah kebutuhan itu sudah
mengandung arti yang lebih luas lagi, tidak hanya bersifat fosiologis tetapi
juga psikis.
2.
Dorongan
(Drive)
Kekuatan mentak untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan. Dalam motif ini dapat dibedakan lagi kedalam dua
kategori :
a.
Dorongan
Fisiologis (physiological drive)
yang bersumber pada kebutuhan organis (organic need) yang mencakup antara lain
lapar, haus, pernapasan, seks, kegiatan, dan istirahat. Untuk menjamin
kelangsungan hidup organis diperlukan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut
sehingga tercapai keadaan fisik (physiological state or condition) yang
seimbang (homeosstatis).
b.
Dorongan
umum (Morgan’n general drive) dan
motiv darurat (Wodworth’s emergency motive), termasuk didalamnya dorongan
takut, kasih sayang, kegiatan,kekaguman dan ingin tahu; dalam hubungannya
dengan rangsangan dari luar, termasuk dorongan untuk melarikan diri (escape),
menyerang (combat), berusaha (effort), dan mengejar (pursuit)
dalam rangka mempertahankan dan menyelamatkan dirinya.
3.
Tujuan
(goal)
Tujuan (goal) adalah yang menentukan/
membatasi tingkah laku organisme itu atau hal yang ingin dicapai oleh seorang
individu. Jika yang kita tekankan adalah faktanya/objeknya, yang menarik
organisme itu, maka kita pergunakan istilah “perangsang” (incentive).
C.
Tingkat –
tingkat kebutuhan
a.
Kebutuhan
fisiologis
Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat primer dan vital, yang menyangkutfungsi-
fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan,
sandang, dan papan, kesehatan fisik, kebutuhan seks dsb.
b.
Kebutuhan
akan perasaan aman dan perlindungan (safety and security)
Kebutuhan
ini menyangkut akan keselamatan diri seseorang seperti terjamin keamanannya,
terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan,
perlakuan tidak adil dsb.
c.
Kebutuhan
sosial (social needs)
Kebutuhan
ini meliputi antara lain kebutuhan akan di cintai, diperhitungkan sebagai
pribadi, di akui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama dsb.
d.
Kebutuhan
akan penghargaan diri (esteem needs)
Kebutuhan
ini termasuk kebutuhan di hargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan, atau
status, pangkat dsb.
e.
Kebutuhan
untuk aktifasi diri (self actualization)
Kebutuhan
ini antara lain, kebutuhan mempertinggi potensi – potensi yang dimiliki,
pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas, dan ekspresi diri.
D.
Aplikasi
teori kebutuhan (abraham maslow) di sekolah
Pemenuhan
Kebutuhan Fisiologis
- menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang
memadai
- menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang
seimbang
- menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi
siswa yang representatif
- menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan
gratis
Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Aman
- sifat guru menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan
terhadap siswanya dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi
- adanya ekspektasi yang konsisten
- mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan
menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil
- lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement)
melalui pujian/ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada
pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa
Pemenuhan
Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan
a.
Hubungan Guru dengan Siswa
- guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian ;
empatik, peduli dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta
menjadi pendengar yang baik
- guru dapat menerapkan pembelajaran individual dan
dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik
kepribadian dan latar belakangnya)
- guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik
yang positif daripada yang negatif
- guru dapat menghargai dan menghormati setiap
pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya
- guru dapat menjadi pendorong yang bisa diandalkan dan
memberikan kepercayaan terhadap siswanya
b.
Hubungan Siswa dengan Siswa
- sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan
tercipatanya kerjasama mutualistik dan saling percaya diantara siswa
- sekolah dapat menyelenggarakan class meeting
berbagai forum dalam olah raga atau kesenian
- sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya
untuk kepentingan pembelajaran
- sekolah mengembangkan tutor sebaya
- sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler
yang beragam
Pemenuhan
Kebutuhan Harga Diri
a.
Mengembangkan Harga Diri Siswa
- mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar
pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
- mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa
- memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki
setiap siswa
- mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
- selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa
mengalami kesulitan
- melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipasi
dan bertanggung jawab
- ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mungkin
dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum
b.
Penghargaan dari Pihak Lain
- mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana
setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling
mencemoohkan
- mengembangkan program “bintang pada pekan ini”
- mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan,
usaha dan prestasi yang diperoleh siswa
- mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan siswa
untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik
- berusaha melibatkan para siswa dalam setiap mengambil
keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri
c.
Pengetahuan dan Pemahaman
- memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuainya
- menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan
intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry
- menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut
pandang yang beragam
- menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk
berfikir filosofis dan berdiskusi
d.
Estetika
- menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
- menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding
ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang
dianggap menarik
- ruangan dicat dengan warna hidup dan menyenangkan
- memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekeliling
sekolah
- tersedia taman kelas dan sekoalh yang tertata indah
Pemenuhan
Kebutuhan Aktualisasi Diri
- memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
melakukan yang terbaiknya
- memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggali dan
menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya
- menciptakan pembelajaran yang bermakna di kaitkan
dengan kehidupan nyata
- perencanaan dan proses pemebelajaran yang melibatkan
aktivitas meta kognitif siswa
- melibatkan siswa dalam proyek atau kegaitan “self
expressive” dan kreatifitas
E.
Tiga
kebutuhan dasar ( Mc. Cleland)
1.
Kebutuhan
akan kekuasaan
Seseorangkebutuhandaya (nPow)
dapatsalahsatudariduajenis - pribadidankelembagaan.Mereka yang
membutuhkankekuatanpribadiingin orang lainlangsung,
daniniperluseringdianggapsebagaitidakdiinginkan. Orang yang
membutuhkandayakelembagaan (jugadikenalsebagaikekuatansosial)
inginmengaturusaha orang lainuntukmemajukantujuanorganisasi.
Manajerdengankebutuhantinggiuntukdayakelembagaancenderunglebihefektifdaripadamereka
yang memilikikebutuhantinggiuntukkekuatanpribadi.
2.
Kebutuhan
untuk beralifiasi
Mereka yang
memilikikebutuhantinggiuntukafiliasi (Naff) memerlukanhubungan yang
harmonisdengan orang lain danharusmerasaditerimaoleh orang lain.
Merekacenderungsesuaidengannorma-normakelompokkerjamereka.lebihsukabekerjaNafftinggi
yang menyediakaninteraksipribadi yang signifikan.
Merekamelakukandenganbaikdalampelayananpelanggandansituasiinteraksiklien.
3.
Kebutuhan
untuk berprestasi
Orang-orang
dengankebutuhantinggiuntukberprestasi (nach)
berusahauntukungguldandengandemikiancenderungmenghindaribaikrendahrisikodansituasiberisikotinggi.Berprestasimenghindarisituasiresikorendahkarenamudahmencapaikeberhasilanbukanprestasiasli.Dalamproyek-proyekberisikotinggi,
berprestasimelihathasilsebagaisalahsatukesempatandaripadaseseorangupayasendiri.Berprestasiindividutinggilebihsukapekerjaan
yang memilikikemungkinankeberhasilansedang, idealnyakesempatan 50%.Achiever
membutuhkanumpanbalikberkalauntukmemonitorperkembanganprestasimereka.Merekalebihbaikuntukbekerjasendiriataudenganberprestasitinggilainnya.
F.
Motivasi
belajar penting bagi murid dan guru
1.
Pentingnya
motivasi belajar bagi murid :
a.
Menyadarkan
kedudukan pada moral, () dan hasil belajar
b.
Menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar
c.
Mengarahkan
kegiatan belajar
d.
Membesarkan
semangat belajar
e.
Mengajarkan
tenntang adanya perjalanan belajar
2.
Manfaat
pemahaman tentang motivasi belajar siswa bagi guru :
a.
Membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berakhir
b.
Guru
dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar
c.
Meningkatkan
dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara macam-macam peran.
d.
Memberi
peluang guru untuk “unjuk kerja”Rekayasa padagogis
G.
TEHNIK-TEHNIK
MOTIVASI DALAM BELAJAR MENGAJAR
1.
Pernyataan
penghargaan secara verbal
2.
Menggunakan
nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan
3.
Menimbulkan
rasa ingin tahu
4.
Memunculkan
sesuatu yang tidak terduga
5.
Menjadikan
tahap dini dalam belajar
6.
Menggunakan
materi yang dikenal siswa sebagai contoh
7.
Gunakan
kaitan yang unik
H.
Jenis dan
Sifat Motivasi
a.
jenis Motivasi
1.
Motivasi
Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif
dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia
adalah makhluk berjasmani sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau
kebutuhan jasmaninya. Insting itu memiliki tujuan dan memerlukan pemuasan.
Tingkah laku insting dapat diaktifkan, dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan
dapat diorgnisasikan.
Motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, yang pada umumnya
berasal dari segi biologi/ jasmani manusia.
a.
Manusia
mahluk berjasmani, prilakunya terpengaruh oleh insting “kebutuhan jasmani”
b.
Tingkah
laku( MC Dougall)
1)
Pemikiran
tentang tujuan
2)
Perasaan
subyektif
3)
Dorongan
mencapai kepuasan
c.
Insting
yang penting (Kuswara’ 89 Jalaludin Rahmat 1991)
Melahirkan,
mencari makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin
tahu, membangun dan kawin.
d.
Ciri
Insting (Freud)
Tekanan,
sasaran, objek,dan sumber
e.
Jenis
Insting
1)
Insting
Kehidupan (Life Instincts)
Insting
yang bertujuan memelihara kelangsungan hidup seperti makan, minum, istirahat,
memelihara keturunan.
2)
Insting
Kematian (Death Instincts)
Tertuju
pada penghancuran seperti merusak, menganiaya, membunuh orang lain atau bunuh
diri.
2.
Motivasi
Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Menurut beberapa
ahli, manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh
faktor biologis saja, tetap juga faktor-faktor sosial. Motivasi sekunder
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Motivasi yang dipelajari.
a.
Tinga
komponen penting yang mempengaruhi prilaku manusia.
1)
Komponen
Afektif (aspek emosional)
Terdiri
dari motif sosial, sikap, emosi
2)
Komponen
Kognitif (aspek intelektual)
Yang
terkait dengan pengetahuan.
3)
Komponen
Konatif (aspek yang terkait dengan kemempuan dan kebiasaan bertindak)
Perilaku motivasi
sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu motif yang
dipelajari. Ciri-ciri sikap (a) merupakan kecenderungan berpikir, merasa,
kemudian bertindak, (b) memiliki daya dorong bertindak, (c) relatif bersifat
tetap, (d) berkecenderungan melakukan penilaian, dan (e) dapat timbul dari
pengalaman, dapat dipelajari atau berubah.
Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menunjukkan adanya sejenis
kegoncangan seseorang. Emosi memiliki fungsi sebagai (a) pembangkit energi, (b)
pemberi informasi pada orang lain, (c) pembawa pesan dalam berhubungan dengan
orang lain, (d) sumber informasi tentang diri seseorang.
Perilaku juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya.
Pengetahuan tersebut dapat mendorong terjadinya perilaku. Perilaku juga
terpengaruh oleh kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan merupakan perilaku menetap,
berlangsung otomatis. Kemauan seseorang timbul karena adanya (a) keinginan yang
kuat untuk mencapai tujuan, (b) pengetahuan tentang cara memperoleh tujuan, (c)
energi dan kecerdasan, (d) pengeluaran energi yang tepat untuk mencapai tujuan
b.
Penggolongan
Motivasi Sekunder
1)
Menurut
thomas dan Znaniccky
a)
Keinginan
memperoleh pengalaman baru
b)
Keinginan
untuk dapat respons
c)
Keinginan
memperoleh pengakuan
d)
Keinginan
memperoleh rasa aman
2)
Menurut
MC Leland
a)
Kebutuhan
berprestasi, memperoleh kasih sayang, memperoleh kekuasaan.
b, Sifat Motifasi
Motivasi pada diri seseorang bersumber dari dalam diri(motivasi internal)
dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal).
1.
Motivasi
Intrinsik(motivasi internal).
Jenis motivasi ini
timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan / dorongan orang
lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi ini membuat seseorang
melakukan sesuatu karena senang melakukannya. Motivasi ini mengarah pada
timbulnya motivasi berprestasi.
2.
Motivasi
Ekstrinsik(motivasi eksternal).
Jenis motivasi ini
timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa
mau melakukan sesuatu atau belajar. Motivasi eksternal akan berubah menjadi
motivasi internal jika timbul kesadaran dari dalam dirinya sendiri untuk
melakukan sesuatu karena senang melakukannya.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, sebagai berikut:
a.
Menjelaskan tujuan
belajar ke peserta didik.
Pada permulaan
belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai
Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan
maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b.
Hadiah.
Berikan hadiah untuk
siswa berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih
giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk
bisa mengajar siswa yang berprestasi.
c.
Saingan/kompetisi.
Guru berusaha
mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya.
d.
Pujian
Sudah sepantasnya
siswa yang berprestasi untuk di berikan pujian yang sifatnya membangun.
e.
Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses balajar
mengajar. Harapan pemberian hukuman adalalah agar siswa berusaha merubah diri
dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
f.
Memberikan perhatian
yang maksimal kepada peserta didik.
g.
Membantu kesulitan
belajar anak secara individual maupun kelompok.
h.
Menggunakan metode
pengajaran yang bervariasi.
i.
Menggunakan media
yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
j.
Menggunakan gambar
dalam proses menerangkan, hal ini untuk mengurangi rasa jenuh siswa.
k.
Menggunakan lelucon/bercanda sebagai bentuk
“refreshing” dan untuk mendapatkan perhatian siswa kembali.
Maslow
dan Rogers mengakui pentingnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut
Maslow setiap individu bermotivasi untuk mengaktualisasi diri. Ia menemukan 15
ciri orang yang mampu mengaktualisasi diri. Ciri tersebut adalah (a)
berkemampuan mengamati suatu realitas secara efisien, apa adanya, dan terbatas
dari subjektivitasnya, (b) dapat menerima diri sendiri, orang lain, secara
sewajarnya, (c) berperilaku spontan, sederhana, dan wajar, (d) terpusat pada
masalah atau tugasnya, (e) memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian yang
tinggi, (f) memiliki kebebasan dan kemandirian terhadap lingkungan dan
kebudayaannya, (g) dapat menghargai dengan rasa hormat dan penuh gairah,(h)
dapat mengalami pengalaman puncak, (i) memiliki rasa keterikatan, solidaritas
kemanusiaan yang tinggi, (j) dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar, (k)
memiliki watak terbuka dan bebas prasangka, (l) memiliki standar kesusilaan
tinggi, (m) memiliki rasa humor terpelajar, (n) memiliki kreativitas dalam
bidang kehidupan, (o) memiliki otonomi tinggi.
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan, Motivasi sebagai kekuatan mental individu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia dan motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari.
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan, Motivasi sebagai kekuatan mental individu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia dan motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari.
Motivasi pada diri seseorang bersumber dari dalam diri (motivasi internal)
yaitu motivasi yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
memang dalam diri individu tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan tindakan
dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal) yaitu motivasi yang
berfungsinya karena disebabkan oleh adanya faktor pendorong dari luar diri
individu
C. Saran
Mengingat betapa pentingnya peranan
motivasi bagi setiap orang dalam kehidupan sehari- hari dan khususnya bagi
dunia pendidikan, untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak- anak didik
kita, di samping kita harus menjauhkan saran- saran atau sugesti yang negatif
yang di larang oleh agama atau yang bersifat asosial dan dursila, yang lebih
penting lagi adalah membina pribadi anak didik agar dalam diri anak- anak
terbentuk adanya motif – motif yang mulia , luhur, dan dapat di terima
masyarakat. Untuk itu berbagai usaha dapat kita lakukan.
Akhirnya, diri kitalah yang menjadikan warna berseri setiap harinya. Sedih pun ada usainya, bahagia pun ada masanya. Tetap dekat dengan Tuhan agar kamu tidak berlama-lama dalam kebimbangan. (Faizalhusaeni)
Akhirnya, diri kitalah yang menjadikan warna berseri setiap harinya. Sedih pun ada usainya, bahagia pun ada masanya. Tetap dekat dengan Tuhan agar kamu tidak berlama-lama dalam kebimbangan. (Faizalhusaeni)
Daftar Pustaka
Drs. Ngalim Purwanto, M. (2010). psikologi pendidikan.
bandung: pt remaja rosdakarya.
prof. Dr. H. Abin Syamsudin Makmun, M.
(2007). psikologi kependidikan. bandung: PT. remaja rosdakarya.
http://alisadikinwear.wordpress.com/2011/10/08/aplikasi-teori-kebutuhan-abraham-maslow-di-sekolah
http://herlianto89felix.blogspot.com/2010/10/aplikasi-teori-kebutuhan-abraham-maslow.html
0 Response to "Motivasi"
Post a Comment