Keterampilan-Keterampilan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial
9/12/2018
Add Comment
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pada dasarnya ips
adalah suatu disiplin ilmu yang didalamnya terdiri dari beberapa disiplin ilmu
seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, dan
psikologi dimana akan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun manfaat
yang dapat diambil dari mempelajari ips adalah mampu memecahkan masalah yang
ada dalam kehidupan sehari.
Makalah ini membahas
tentang pengertian keterampilan-keterampilan dasar ilmu sosial,
kebiasaan-kebiasaan dalam proses pengajaran, pengaturan urutan pertanyaan. Adapun isi dalam makalah
ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan seorang pendidik dalam
menyampaikan suatu pembelajaran kepada para peserta didik dengan lebih baik.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa
keterampilan-keterampilan dalam dasar ilmu sosial ?
2. Apa
kebiasaan-kebiasaan yang perlu dihindari ?
3. Bagaimana
pengaturan urutan pertanyaan ?
4. Bagaimana
cara penggunaan pertanyaan melacak ?
5. Apa
yang dimaksud variasi taksonomi ?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui keterampilan-keterampilan dalam ilmu sosial
2. Untuk
mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang perlu dihindari
3. Untuk
mengetahui cara penggunaan pertanyaan melacak
4. Untuk
mengetahui pengaturan urutan pertanyaan
5. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud variasi taksonomi
BAB
II
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN-KTERAMPILAN
DASAR-DASAR ILMU SOSIAL
A.
Pengertian
Keterampilan-keterampilan Dasar Ilmu-ilmu Sosial
Keterampilan-keterampilan
dasar ilmu-ilmu sosial dapat diartikan sebagai kemampuan dasar atau konsep
dasar (Basic consepts) dari cara-cara berkehidupan bersosialisasi yang
dijadikan sebagai tolak ukur dalam bersosialisasi dan mempelajari ilmu
pengetahuan sosial.
Dalam buku konsep dasar IPS karangan
Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh menerangkan bahwa keterampilan-keterampilan
dasar ilmu-ilmu sosial adalah ketangkasan daya fikir manusia untuk memperoleh
informasi yang menggunakan metode-metode ilmiah untuk menjawab suatu
pertanyaan. Tujuan pernyataan ini adalah untuk memudahkan memperoleh informasi
yang belum diketahui sipenanya.
Keterampilan IPS adalah
keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi pendidikan IPS. Karena pendidikan IPS SD geografi, ekonomi,
sejarah, maka keterampilan yang dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi
konsep dan sarana yang diperlukan oleh ketiga pelajaran tersebut. Meskipun
didalam prakteknya unsur-unsur sosiologi dan antropologi pun tidak bisa
dihindarkan.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan
konsep geografi, misalnya keterampilan mengembangkan, membaca dan menafsirkan
peta, termasuk kedalamnya membaca skala berbagai peta (topografi, hidrologi,
ata guna, lahan, dll). Keterampilan merealisasikan unsur-unsur geografi fisis
dengan berbagai segi-segi kehidupan dan aktifitas manusia.
Keterampilan yang erat hubungannya
dengan konsep sejarah antara lain keterampilan penelitian sejarah dengan
berbagai pendekatan metode, keterampilan menganalisa data sejarah. Keterampilan
menginterpretasikan dengan masa kini dan masa yang akan datang.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan
konsep ekonomi antara lain keterampilan survey pasar, keterampilan membaca data
statistik, tabel grafik, melalui keterampilan pendidikan meramalkan
perkembangan ekonomi, keterampilan yang erat kaitannya dengan jasa perbankan,
bursa efek, membaca situasi ekonomi makro maupun mikro.
Selain ketiga mata pelajaran tersebut,
materi IPS SD juga tidak lepas dari materi atau konsep-konsep mata pelajaran
sosial lainnya seperti sosiologi, antropologi, bahkan dengan berbagai materi
dan konsep yang bersumber dari IPA dan humaniora, (filsafat agama, seni),
karena itu didalam praktek KBM IPS terpadu konsep-konsepnya akan mewarnai
berbagai keterampilan IPS yang bobotnya kearah nilai moral etis, estetis dan
religius.
Keterampilan-keterampilan dasar
ilmu-ilmu sosial ini kurang mempunyai satu tujuan yaitu unuk memperoleh
informasi sehingga dapat diolah, dianalisis dan dimanfaatkan.
Keterampilan-keterampilan
dasar ilmu sosial diantaranya :
1. Keterampilan
Bertanya
Dalam
berbagai kehidupan dimanapun selalu terjadi tanya jawab. Keterampilan bertanya
sangat diperlukan oleh banyak orang dalam berbagai bidang pekejaan. Misalnya :
Pewancara, wartawan, peneliti dan guru.
Dalam
era modern ini orang yang memiliki keterampilan berkomunikasi biasanya disukai
dalam pergaulan karena memahami inti masalah dari hal yang dibicarakan melalui
penggunaan pertanyaan yang dimengerti oleh penerima pertanyaan.
a.
Penggunaan
Keterampilan bertanya dasar
Tujuan yang ingin
dicapai dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa antara lain :
·
Membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan .
·
Mengembangkan CBSA
·
Memusatkan perhatian
siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
·
Memusatkan perhatian
siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
·
Memberkan kesempatan
kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi
·
Mendorong siswa
menggunakan pendapatnya dalam diskusi
·
Menguji dan mengukur
hasil belajar siswa
1.
Hal-hal
yang perlu di perhatikan
Agar tujuan keterampilan bertanya oleh guru
dapat tercapai antara lain, guru harus mempeerhatikan ketetapan dalam pemakaian
bahasa sehingga anak dapat memahami satu konsep secara logis, ringkas, dan
jelas. Guru juga perlu menginformasikan ruang lingkup atau struktur (aturan)
permasalahan yang akan didiskusikan , ini memiliki terhadap siswa. Hal demikian
dapat mendukung hidup nya diskusi.
Pertanyaan yang di ajukan guru perlu di
fokuskan pada suatu persoalan . ada dua asfek:
·
Aspek ruang lingkup
pertanyaan yang luas dan terbuka
·
Aspek memfokuskan
terhadap jumlah tugas yang harus di lakukan setiap siswa .
Jika siswa gagal
menjawab pertanyaan , maka guru harus bisa
v Menyusun
kembalin kata-kata yang ada dalam pertanyaan
v Menggunakan
pertanyaan yang sederhana
v Merevieuw
informasi yang di berikan sebelumnya yang dapat membantu siswa dalam menjawab
pertanyaan
v Dalam
bertanya guru harus memberikan giliran diantara siswa
2. Kebiasaan-Kebiasaan
yang perlu dihindari
Didalam mengajukan
pertanyaan ada beberapa hal yang perlu dihindari antara lain
Ø Mengulangi
pertanyaaan sendiri
Ø Mengulangi
jawaban siswa
Ø Menjawab
pertanyaan sendiri
Ø Pertanyaan
yang memancing serentak
Ø Pertanyaan
ganda
Ø Menunjukan
siapa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan
b. Komponen-komponen
keterampilan bertanya lanjutan
Keterampilan
ini dibentuk di atas landasan-landasan penguasaan komponen-komponen bertanya
dasar.
Komponen
bertanya dasar yaitu pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat,
pemberian acuan, pemusatan, pemindahan giliran, pemberian waktu berfikir.
Komponen
bertanya lanjutan yaitu :
v Pengubahan
tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
v Pengaturan
urutan pertanyaan
v Penggunaan
pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
3. Pengubahan tuntutan
tingkat kognitif tingkat tinggi dalam menjawab pertanyaan
Guru dalam mengajukan pertanyaan
hendaknya dapat berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab
pertanyaan dari tingkat yang sekedar mengingat fakta-fakta yang telah
dipelajari siswa. Guru dapat pula menuyusun dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pelacak (probing) untuk memenuhi maksud mengubat tuntutan
tingkat kognitif dalam pertanyaan.
4. pengaturan urutan
bertanya
Guru hendaknya mengatur urutan
pertanyaan yang diajukan kepada siswa dari mulai tingkat kognitif rendah ke
tingkat kognitif tinggi.
5. penggunaan
pertanyaan melacak
Ada
beberapa teknik pertanyaan melacak yang dapar digunakan guru yaitu :
·
Klarifikasi
Jika
jawaban siswa kalimatnya kurang tepat guru memberikan pertanyaan pelacak yang
meminta siswa menjelaskan, sehingga siswa lebih baik.
·
Memberikan siswa
meminta alasan
Guru
meminta memberikan bukti untuk menunjang kebenaran suatu pandangan yang
diberikan.
·
Meminta kesempatan
pandangan
Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan persetujuan dan penolakan
mereka dan memberikan alasan-alasannya terhadap suatu pandangan yang
diungkapkannya.
·
Meminta ketetapann
jawaban
Guru
dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban yang tepat dengan mengajukan
pertanyaan pelacak.
·
Meminta jawaban yang
lebih relevan
Guru
mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali kewajaran
jawabannya
·
Meminta contoh
Guru
meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh nyata tentang apa yang di
maksudkan
·
Meminta jawaban
kompleks
Guru
meminta siswa untuk menjelaskan ide-ide penting lainnya.
6. Variasi taksonomi
Untuk
variasi mengklasifikasikan jenis pertnyaan dan tujuan khusus cara
berfikir siswa dalam hubungannya dengan pertanyaan guru, yang digunakan konsep
dan terminologi Blomm :
a.
Pertanyaan
ingatan
Pertanyaan
menuntut ingatan adalah pernyataan yang meminta siswa untuk mengingat kembali
informasi yang telah diterima sebelumnya.
Contoh
: pada tanggal berapa provinsi banten memisahkan diri dari provinsi jawa barat
?
b.
Pertanyaan
pemahaman
Pertanyaan
pemahaman akan menuntut kemampuan siswa untuk membuktikan bahwa mereka telah
memiliki pengertian yang cukup untuk mengorganisasikan dan menyusun
materi-materi yang telah diketahui secara mental
Contoh
: mengapa anda memerlukan udara setiap
hari ?
c.
Pertanyaan
penerapan
Pertanyaan
penerapan adalah pertanyaan yang meminta siswa menerapkan informasi-informasi
yang telah mereka terima untuk dapat memecahkan suatu masalah.
Contoh
:dari contoh kejadian berikut mana yang menggunakan humus ?
d.
Pertanyaan
evaluasi
Pertanyaan
evaluasi menghendaki siswa dapat membuat keputusan tentang baik tidaknya suatu
ide, pemecahan masalah suatu atau suatu karya seni. Pertanyaan evaluasi juga
meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya akan suatu kasus.
Contoh
: Benarkah pelajaran matematika terlalu sukar bagi kmu ?
2. keterampilan
bertanya untuk mengumpulkan data
Keterampilan bertanya sangat diperlukan
dalam mengumpulkan data antara lain dalam melakukan wawancara dan menyusun
angket. Teknis pengumpulan data dengan wawancara dan angket.
a. Wawancara
1. Keuntungan wawancara
v Wawancara
dapat digunakan pada responden yang tidak bisa atau terbiasa membaca dan
menulis
v Jika
ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya
v Wawancara
dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan
pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden. Yang terakhir
ini tidak dapat di lakukan apabila wawancara dilakukan nelalui telepon
2. Kerugian
wawancara
v Wawancara
memerlukan biaya yang sangat besar dan banyak untuk perjalanan dan uang harian
pengumpul data
v Wawancara
hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil
b. Mengumpulkan
data menggunakan angket
Angket adalah teknik penggumpulan data
dengan menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh
responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis.
1. Kelebihan
teknik angket adalah :
v Angket
dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim melalui pos
v Biaya
yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah
v Angket
tidak terlalu mengganggu responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya
2. Kekurangan
teknik angket
v Jika
angket dikirim melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relatif rendah
v Angket
tidak dapat digunakan untuk responden yang tidak terbiasa membaca dan menulis
v Pertanyaan-pertanyaan
dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat
penjelasan
Pertanyaan-pertanyaan
dalam angket dapat dibedakan menjadi dua golongan. Yaitu pertanyaan terbuka dan
pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka ialah pertanyaan dalam angket yang
jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menuliskan jawabannya
sendiri.
Pertanyaan tertutup ialah pertanyaan
dalam angket yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal
memilih salah satu jawaban yang disediakan dengan memberikan tanda, contohnya
dengan melingkari huruf di depan jawaban yang dipilih.
Keuntungan pernyaan terbuka ialah dapat
memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban yang sesuai
dengan pandangannya
Kelebihan pertanyaa tertutup adalah
mudah mengolahnya sedangkan kekurangan angket tertutup tidak memberikan
kebebasan kepada mengisi angket untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan
atau keinginannya
·
Angket tidak dapat
digunakan untuk responden yang tidak terbiasa membaca dan menulis
·
Pertanyaan-partanyaan
dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat
penjelasan.
Pertanyaan-pertanyaan
dalam angket dapat dibedakan menjadi dua golongan. Pertanyaan terbuka ialah
pertanyaan dalam angket yang jawabannya tidak
disediakan sehingga responden
bebas menuliskan jawabannya sendiri.
Pertanyaan
tertutup ialah pertanyaan dalam angket yang jawabannya sudah disediakan
sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang disediakan
dengan memberikan tanda, contohnya dengan melingkari huruf di depan jawaban
yang dipilih.
Keuntungan
pertanyaan terbuka ialah memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan
jawaban yang sesuai dengan pandangannya.
Kelebihan
pertanyaan tertutup adalah mudah mengolahnya sedangkan kekurangan angket
tertutup tidak memberikan kebebasan
kepada mengisi angket untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan atau
kondisi.
Alternatif
pilihan untuk mengatasi kekurangan dan
kelebihan penggunaan angket tertutup dan angket terbuka ialah dengan
penggabungan keduanya. Angket dapat pula dibuat dengan menyediakan terlebih
dahulu jawaban untuk kemudian disediakan ruang kosong untuk diisi jika
responden masih merasa perlu atau ingin menambahkan alternative jawaban lainnya
selain yang sudah disediakan.
Pertanyaan
dalam angket sebaiknya dimulai dengan pertanyaan yang dioerkirakan paling
menarik bagi responden dan tidak dengan pertanyaan-pertanyaan yang sensitive
atau sangat pribadi. Sedangkan untuk pertanyaan yang bersifat identitas
sebaiknya ditanyakan pada bagian akhir angket.
Bentuk
instrument angket sebaiknya dibuat semenarik mungkin dan juga mudah untuk
diisinya. Petunjuk pengisiannya harus jelas.
C.
Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat
berupa aneka jenis dokumen baik dokumen resmi maupun tidak resmi .
Dokumen dapat dibedakan menjadi : dokumen premier ialah dokumen
yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa.misalnya antara
otobiografi. Sedangkan dokumen sekunder ialah jika suatu peristiwa dilaporkan
kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang yang menerima informasi
tersebut. Contoh dokumen sekunder antara lain adalah biografi.
Dokumen ini ditulis tidak untuk tujuan penelitian tetapi
ditulis untuk kepentingan sebenarnya.yang terjadi di suatu tempat, lembaga atau
perorangan.
3.
keterampilan Memperoleh dan Menganalisis Informasi
Kunci utama memperoleh informasi adalah melalui kemampuan
berbahasa yang baik.
Keterampilan berbahasa
lainnya adalah mendengar atau menyimak informasi baik hanya melalui pendengaran
bersama dengan penglihatan seperti waktu
kita menonton tv.
Keterampilan bahasa yang menyeruruh adalah pada saat kita harus
mengungkapkan pikiran, hasil kerja, laporan kejadian, pekerjaan dan lain
sebagainya melalui bentuk laporan lisan maupun laporan tulisan. Keterampilan
berbahasa berupa pembicaraan formal dan bahasa tulisan formal ini merupakan
pengejewantaha dari pemahaman, aplikasi,
serta sintesa kemampuan kita dalam menguasai bahasa. Tidak banyak oramng yang
mempunyai kemampuan optimal dalam keterampilan berbahasa lisan dan tulisan
dalam bentuk formal.pada umumnya memiliki salah satu diantara itupun sudah
istimewa.
a) Keterampilam
Membaca
Pada
umumnya orang suka membaca jika materi yang dibaca itu menarik minat dan
perhatiannya. Seperti misalnya membaca berita pada surat kabar,harian, majalah
mingguan, buku cerita dan lain sebagainya. Membaca jenis ini tidak terlalu
perlu dipermasalahkan jika hanya sekedar memenuhi hasrat sendiri untuk mengisi
waktu atau mencari informasi untuk sekedar kesenangan.
Akan
berbeda halnya jika membaca untuk keperluan
suatu tugas atau analisis informasi untuk kepentingan riset. Untuk yang terakhir ini diperlukan
keterampilan untuk melakukan langkah-langkah dan strategi tertentu.
Membaca
untuk kepentingan ilmiah lazimnya memerlukan sumber bahan bacaan yang relative
banyak. Materi yan g harus dibaca tersebut akan dicarikan keterkaitan,hubungan,
pengaruh, perbandingan, dan lain sebagainya antara lain suatu hal dengan hal
lainnya.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial ini diharapkan dapat meningkatkan rasa keingintahuan dalam mempelajari dan
mengkajinya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun sebagai seorang calon pendidik
diharapkan dapat memberikan suatu situasi atau kondisi yang menyenangkan dalam
proses belajar mengajar melaluim keterampilan-keterampilan yang dimiliki.
B.Saran
Semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca dan dapat dijadikan suatu pedoman atau acuan dalam proses
meninggkatkan keterampilan-keterampilan dasar-dasar ilmu sosial dalam proses
belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Efendi zulkifli M.pd, D.R. dan Dra.Rustiati. R.
Ita M.pd.(2013). KONSEP-KONSEP
DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.
Bandung
0 Response to "Keterampilan-Keterampilan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial"
Post a Comment