-->

Keterampilan-Keterampilan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pada dasarnya ips adalah suatu disiplin ilmu yang didalamnya terdiri dari beberapa disiplin ilmu seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, dan psikologi dimana akan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun manfaat yang dapat diambil dari mempelajari ips adalah mampu memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan sehari.
Makalah ini membahas tentang pengertian keterampilan-keterampilan dasar ilmu sosial, kebiasaan-kebiasaan dalam proses pengajaran, pengaturan  urutan pertanyaan. Adapun isi dalam makalah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan seorang pendidik dalam menyampaikan suatu pembelajaran kepada para peserta didik dengan lebih baik.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa keterampilan-keterampilan dalam dasar ilmu sosial ?
2.      Apa kebiasaan-kebiasaan yang perlu dihindari ?
3.      Bagaimana pengaturan urutan pertanyaan ?
4.      Bagaimana cara penggunaan pertanyaan melacak ?
5.      Apa yang dimaksud variasi taksonomi ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui keterampilan-keterampilan dalam ilmu sosial
2.      Untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang perlu dihindari
3.      Untuk mengetahui cara penggunaan pertanyaan melacak
4.      Untuk mengetahui pengaturan urutan pertanyaan
5.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud variasi taksonomi

                                                     BAB II
                                             PEMBAHASAN

KETERAMPILAN-KTERAMPILAN DASAR-DASAR ILMU SOSIAL
A.     Pengertian Keterampilan-keterampilan Dasar Ilmu-ilmu Sosial
 Keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial dapat diartikan sebagai kemampuan dasar atau konsep dasar (Basic consepts) dari cara-cara berkehidupan bersosialisasi yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam bersosialisasi dan mempelajari ilmu pengetahuan sosial.
Dalam buku konsep dasar IPS karangan Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh menerangkan bahwa keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial adalah ketangkasan daya fikir manusia untuk memperoleh informasi yang menggunakan metode-metode ilmiah untuk menjawab suatu pertanyaan. Tujuan pernyataan ini adalah untuk memudahkan memperoleh informasi yang belum diketahui sipenanya.
Keterampilan IPS adalah keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi pendidikan IPS.  Karena pendidikan IPS SD geografi, ekonomi, sejarah, maka keterampilan yang dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi konsep dan sarana yang diperlukan oleh ketiga pelajaran tersebut. Meskipun didalam prakteknya unsur-unsur sosiologi dan antropologi pun tidak bisa dihindarkan.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep geografi, misalnya keterampilan mengembangkan, membaca dan menafsirkan peta, termasuk kedalamnya membaca skala berbagai peta (topografi, hidrologi, ata guna, lahan, dll). Keterampilan merealisasikan unsur-unsur geografi fisis dengan berbagai segi-segi kehidupan dan aktifitas manusia.
Keterampilan yang erat hubungannya dengan konsep sejarah antara lain keterampilan penelitian sejarah dengan berbagai pendekatan metode, keterampilan menganalisa data sejarah. Keterampilan menginterpretasikan dengan masa kini dan masa yang akan datang.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep ekonomi antara lain keterampilan survey pasar, keterampilan membaca data statistik, tabel grafik, melalui keterampilan pendidikan meramalkan perkembangan ekonomi, keterampilan yang erat kaitannya dengan jasa perbankan, bursa efek, membaca situasi ekonomi makro maupun mikro.
Selain ketiga mata pelajaran tersebut, materi IPS SD juga tidak lepas dari materi atau konsep-konsep mata pelajaran sosial lainnya seperti sosiologi, antropologi, bahkan dengan berbagai materi dan konsep yang bersumber dari IPA dan humaniora, (filsafat agama, seni), karena itu didalam praktek KBM IPS terpadu konsep-konsepnya akan mewarnai berbagai keterampilan IPS yang bobotnya kearah nilai moral etis, estetis dan religius.
Keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial ini kurang mempunyai satu tujuan yaitu unuk memperoleh informasi sehingga dapat diolah, dianalisis dan dimanfaatkan.
Keterampilan-keterampilan dasar ilmu sosial diantaranya :
1.      Keterampilan Bertanya
Dalam berbagai kehidupan dimanapun selalu terjadi tanya jawab. Keterampilan bertanya sangat diperlukan oleh banyak orang dalam berbagai bidang pekejaan. Misalnya : Pewancara, wartawan, peneliti dan guru.
Dalam era modern ini orang yang memiliki keterampilan berkomunikasi biasanya disukai dalam pergaulan karena memahami inti masalah dari hal yang dibicarakan melalui penggunaan pertanyaan yang dimengerti oleh penerima pertanyaan.

a.      Penggunaan Keterampilan bertanya dasar
Tujuan yang ingin dicapai dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa antara lain :
·         Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan .
·         Mengembangkan CBSA
·         Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
·         Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
·         Memberkan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi
·         Mendorong siswa menggunakan pendapatnya dalam diskusi
·         Menguji dan mengukur hasil belajar siswa

1.      Hal-hal yang perlu di perhatikan
       Agar tujuan keterampilan bertanya oleh guru dapat tercapai antara lain, guru harus mempeerhatikan ketetapan dalam pemakaian bahasa sehingga anak dapat memahami satu konsep secara logis, ringkas, dan jelas. Guru juga perlu menginformasikan ruang lingkup atau struktur (aturan) permasalahan yang akan didiskusikan , ini memiliki terhadap siswa. Hal demikian dapat mendukung hidup nya diskusi.
 Pertanyaan yang di ajukan guru perlu di fokuskan pada suatu persoalan . ada dua asfek:
·         Aspek ruang lingkup pertanyaan yang luas dan terbuka
·         Aspek memfokuskan terhadap jumlah tugas yang harus di lakukan setiap siswa .
Jika siswa gagal menjawab pertanyaan , maka guru harus bisa
v  Menyusun kembalin kata-kata yang ada dalam pertanyaan
v  Menggunakan pertanyaan yang sederhana
v  Merevieuw informasi yang di berikan sebelumnya yang dapat membantu siswa dalam menjawab pertanyaan
v  Dalam bertanya guru harus memberikan giliran diantara siswa
2.      Kebiasaan-Kebiasaan yang perlu dihindari
                   Didalam mengajukan pertanyaan ada beberapa hal yang perlu dihindari antara lain
Ø  Mengulangi pertanyaaan sendiri
Ø  Mengulangi jawaban siswa
Ø  Menjawab pertanyaan sendiri
Ø  Pertanyaan yang memancing serentak
Ø  Pertanyaan ganda
Ø  Menunjukan siapa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan
b. Komponen-komponen keterampilan bertanya lanjutan
Keterampilan ini dibentuk di atas landasan-landasan penguasaan komponen-komponen bertanya dasar.
Komponen bertanya dasar yaitu pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindahan giliran, pemberian waktu berfikir.
Komponen bertanya lanjutan yaitu :
v  Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
v  Pengaturan urutan pertanyaan
v  Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
3. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif tingkat tinggi dalam menjawab pertanyaan
            Guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya dapat berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat yang sekedar mengingat fakta-fakta yang telah dipelajari siswa. Guru dapat pula menuyusun dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak (probing) untuk memenuhi maksud mengubat tuntutan tingkat kognitif dalam pertanyaan.
4. pengaturan urutan bertanya
            Guru hendaknya mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa dari mulai tingkat kognitif rendah ke tingkat kognitif tinggi.
5. penggunaan pertanyaan melacak
Ada beberapa teknik pertanyaan melacak yang dapar digunakan guru yaitu :
·         Klarifikasi
Jika jawaban siswa kalimatnya kurang tepat guru memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa menjelaskan, sehingga siswa lebih baik.

·         Memberikan siswa meminta alasan
Guru meminta memberikan bukti untuk menunjang kebenaran suatu pandangan yang diberikan.
·         Meminta kesempatan pandangan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan persetujuan dan penolakan mereka dan memberikan alasan-alasannya terhadap suatu pandangan yang diungkapkannya.
·         Meminta ketetapann jawaban
Guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban yang tepat dengan mengajukan pertanyaan pelacak.
·         Meminta jawaban yang lebih relevan
Guru mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali kewajaran jawabannya
·         Meminta contoh
Guru meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh nyata tentang apa yang di maksudkan
·         Meminta jawaban kompleks
Guru meminta siswa untuk menjelaskan ide-ide penting lainnya.

6. Variasi taksonomi
Untuk  variasi mengklasifikasikan jenis pertnyaan dan tujuan khusus cara berfikir siswa dalam hubungannya dengan pertanyaan guru, yang digunakan konsep dan terminologi Blomm :
a.      Pertanyaan ingatan
Pertanyaan menuntut ingatan adalah pernyataan yang meminta siswa untuk mengingat kembali informasi yang telah diterima sebelumnya.
Contoh : pada tanggal berapa provinsi banten memisahkan diri dari provinsi jawa barat ?
b.      Pertanyaan pemahaman
Pertanyaan pemahaman akan menuntut kemampuan siswa untuk membuktikan bahwa mereka telah memiliki pengertian yang cukup untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui secara mental
Contoh :  mengapa anda memerlukan udara setiap hari ?
c.       Pertanyaan penerapan
Pertanyaan penerapan adalah pertanyaan yang meminta siswa menerapkan informasi-informasi yang telah mereka terima untuk dapat memecahkan suatu masalah.
Contoh :dari contoh kejadian berikut mana yang menggunakan humus ?
d.      Pertanyaan evaluasi
Pertanyaan evaluasi menghendaki siswa dapat membuat keputusan tentang baik tidaknya suatu ide, pemecahan masalah suatu atau suatu karya seni. Pertanyaan evaluasi juga meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya akan suatu kasus.
Contoh : Benarkah pelajaran matematika terlalu sukar bagi kmu ?
2. keterampilan bertanya untuk mengumpulkan data
Keterampilan bertanya sangat diperlukan dalam mengumpulkan data antara lain dalam melakukan wawancara dan menyusun angket. Teknis pengumpulan data dengan wawancara dan angket.
a.       Wawancara
1.      Keuntungan  wawancara
v  Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa atau terbiasa membaca dan menulis
v  Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya
v  Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden. Yang terakhir ini tidak dapat di lakukan apabila wawancara dilakukan nelalui telepon
2.      Kerugian wawancara
v  Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar dan banyak untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data
v  Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil
b.      Mengumpulkan data menggunakan angket
Angket adalah teknik penggumpulan data dengan menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis.

1.      Kelebihan teknik angket adalah :
v  Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim melalui pos
v  Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah
v  Angket tidak terlalu mengganggu responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya

2.      Kekurangan teknik angket
v  Jika angket dikirim melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relatif rendah
v  Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang tidak terbiasa membaca dan menulis
v  Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan

Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat dibedakan menjadi dua golongan. Yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka ialah pertanyaan dalam angket yang jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri.
Pertanyaan tertutup ialah pertanyaan dalam angket yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang disediakan dengan memberikan tanda, contohnya dengan melingkari huruf di depan jawaban yang dipilih.
Keuntungan pernyaan terbuka ialah dapat memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan pandangannya
Kelebihan pertanyaa tertutup adalah mudah mengolahnya sedangkan kekurangan angket tertutup tidak memberikan kebebasan kepada mengisi angket untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan atau keinginannya
·         Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang tidak terbiasa membaca dan menulis
·         Pertanyaan-partanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat dibedakan menjadi dua golongan. Pertanyaan terbuka ialah pertanyaan dalam angket yang jawabannya tidak  disediakan  sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri.
Pertanyaan tertutup ialah pertanyaan dalam angket yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang disediakan dengan memberikan tanda, contohnya dengan melingkari huruf di depan jawaban yang dipilih.
Keuntungan pertanyaan terbuka ialah memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan pandangannya.
Kelebihan pertanyaan tertutup adalah mudah mengolahnya sedangkan kekurangan angket tertutup  tidak memberikan kebebasan kepada mengisi angket untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan atau kondisi.
Alternatif pilihan untuk mengatasi kekurangan  dan kelebihan penggunaan angket tertutup dan angket terbuka ialah dengan penggabungan keduanya. Angket dapat pula dibuat dengan menyediakan terlebih dahulu jawaban untuk kemudian disediakan ruang kosong untuk diisi jika responden masih merasa perlu atau ingin menambahkan alternative jawaban lainnya selain yang sudah disediakan.
Pertanyaan dalam angket sebaiknya dimulai dengan pertanyaan yang dioerkirakan paling menarik bagi responden dan tidak dengan pertanyaan-pertanyaan yang sensitive atau sangat pribadi. Sedangkan untuk pertanyaan yang bersifat identitas sebaiknya ditanyakan pada bagian akhir angket.
Bentuk instrument angket sebaiknya dibuat semenarik mungkin dan juga mudah untuk diisinya. Petunjuk pengisiannya harus jelas.

C. Studi Dokumentasi
      Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa aneka jenis dokumen baik dokumen resmi maupun tidak resmi .
      Dokumen dapat dibedakan menjadi : dokumen premier ialah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa.misalnya antara otobiografi. Sedangkan dokumen sekunder ialah jika suatu peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang yang menerima informasi tersebut. Contoh dokumen sekunder antara lain adalah biografi.
      Dokumen ini ditulis tidak untuk tujuan penelitian tetapi ditulis untuk kepentingan sebenarnya.yang terjadi di suatu tempat, lembaga atau perorangan.

3. keterampilan Memperoleh dan Menganalisis Informasi
      Kunci utama memperoleh informasi adalah melalui kemampuan berbahasa yang baik.
Keterampilan berbahasa lainnya adalah mendengar atau menyimak informasi baik hanya melalui pendengaran bersama  dengan penglihatan seperti waktu kita menonton tv.
      Keterampilan bahasa yang menyeruruh adalah pada saat kita harus mengungkapkan pikiran, hasil kerja, laporan kejadian, pekerjaan dan lain sebagainya melalui bentuk laporan lisan maupun laporan tulisan. Keterampilan berbahasa berupa pembicaraan formal dan bahasa tulisan formal ini merupakan pengejewantaha dari  pemahaman, aplikasi, serta sintesa kemampuan kita dalam menguasai bahasa. Tidak banyak oramng yang mempunyai kemampuan optimal dalam keterampilan berbahasa lisan dan tulisan dalam bentuk formal.pada umumnya memiliki salah satu diantara itupun sudah istimewa.

a)      Keterampilam Membaca
Pada umumnya orang suka membaca jika materi yang dibaca itu menarik minat dan perhatiannya. Seperti misalnya membaca berita pada surat kabar,harian, majalah mingguan, buku cerita dan lain sebagainya. Membaca jenis ini tidak terlalu perlu dipermasalahkan jika hanya sekedar memenuhi hasrat sendiri untuk mengisi waktu atau mencari informasi untuk sekedar kesenangan.

Akan berbeda halnya jika membaca untuk keperluan  suatu tugas atau analisis informasi untuk kepentingan riset.  Untuk yang terakhir ini diperlukan keterampilan untuk melakukan langkah-langkah dan strategi tertentu.

Membaca untuk kepentingan ilmiah lazimnya memerlukan sumber bahan bacaan yang relative banyak. Materi yan g harus dibaca tersebut akan dicarikan keterkaitan,hubungan, pengaruh, perbandingan, dan lain sebagainya antara lain suatu hal dengan hal lainnya.

PENUTUP
     A.Kesimpulan
          Dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial  ini diharapkan  dapat meningkatkan  rasa keingintahuan dalam mempelajari dan mengkajinya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun sebagai seorang calon pendidik diharapkan dapat memberikan suatu situasi atau kondisi yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar melaluim keterampilan-keterampilan yang dimiliki.
                                                    
      B.Saran
     Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan dapat dijadikan suatu pedoman atau acuan dalam proses meninggkatkan keterampilan-keterampilan dasar-dasar ilmu sosial dalam proses belajar mengajar.
                                                        
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Efendi zulkifli M.pd, D.R. dan Dra.Rustiati. R. Ita M.pd.(2013). KONSEP-KONSEP

DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Bandung

0 Response to "Keterampilan-Keterampilan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel