Teori Belajar dan Makna Belajar dalam Pendidikan
3/25/2016
Add Comment
A. Teori Belajar Dan Makna
Belajar Dalam Pendidikan
1.
Pengertian
Belajar
Ada
beberapa pengertian tentang belajar,antara lain sebagai berikut:
a) Belajar
lebih banyak berkaitan dengan (melibatkan) proses dan fungasi psikis.
b) Belajr
adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
c) Belajar
adalah perubahan tingkah laku.
Ciri
dari hasil belajar adalah adanya perubahan perilaku pada siri individu. Seorang
dikatakan telah belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat
dilakukan sebalumnya.
2.
Teori-Teori
Belajar
a.
Teori
Belajar Ilmu Jiwa Daya
Menurut
teori ini otak manusia terdiri dari bagian-bagian atau daya-daya,seperti:
Kognisi,emosi,konasi
atau kognitif,afektif dan psikomotor.
b.
Teori
Belajar Asosiasi
Menurut
teori ini manusia sesungguhnya memiliki kesan-kesan,tanggapan-tanggapan atau
response(R),dan munculnya response ini di sebabkan adanya rangsangan atau
stimulus(S).
Menurut teori ini mendidik dan mengajar harus di usahakan
dengan memberikan stimulus-stimulus, misalnya materi atau bahan belajar harus
dapat merangasang anak,agar dapat belajar dengan baik.
c.
Teori
Belajar Organisme Gestalt
Teori
ini memandang bahwa keseluruhan merupakan hal yang utama. Keseluruhan adalah
suatu kesatuan yang bermakna.
Perinsip;perinsip belajar menurut
teori Gestalt adalah:
1) Belajar
berdasarkan keseluruhan.
2) Keseluruhan
memberikan makna kepada bagian-bagian.
3) Anak
yang belajar merupakan keseluruhan.
4) Belajar
memerlukan pemahaman (insght).
5) Belajar
berdasarka pengalaman.
6) Belajar
adalah suatu proses perkembangan.
7) Belajar
adalah proses yang dinamis dan terus-menerus.
8) Belajar
dan lebih berhasil bila di hubungakan dengan minat dan tujuan anak.
3 Makna Belajar Menurut Pandangan Para Ahli
Berikikut
ini kita dapat mengkaji pula tentang makna belajar menurut pandangan psikologi
kognitif, Behaviorisme, dan Humanisme.
a.
Pandangan
Psikologi Kognitif(Tokohnya:Jean Piaget)
Pandangan psikologi
kogniitif hampir sama dengan teori belajar ilmu jiwa daya, bahwa belajar
merupakan proses mental dimana informasi-informasi yang di peroleh anak dip
roses melalui pola pikir.
b.
Pandangan Behaviorisme(Tokohnya:B.F.Skinner)
Pandangan
Behaviorisme hampir sama dengan teori belajar asosiasi, bahwa belajar ditandai
dengan adanya perubahan perilaku yang dapat di amati dan periubahan itu lebih
ditentukan oleh lingkungan.
c.
Pandangan
Humanisme(Tokohnya:Carl R. Rogers)
Pandangan
humanism hampir sama dengan teori belajar organisme gestalt, bahwa belajar
harus melibatkan intelektual dan emosi anak.
4 Guru Dan Model-Model Mengajar
Membahas
teori-teori belajar yang berkaitan dengan subjek didik yang belajar, tentunya
tidak terlepas datri tugas atau guru bsebagai pendidik yang mengajar.
Tugas
Guru dalam mengajarkan anak belajar harus pula mempertimbangkan berbagai
strategi atau model-model mengajar yang berkaitan erat dengan materi atau bahan
yang diajarkannya.
Joyce,
dkk (1992:1-2,391-392) secara lengkap menjelaskan bahwa setiap model mengajar
dapat dipandang sebagai model belajar,yaitu suatu usaha atau cara membantu
siswa dalam memperluas pola pendekatan terhadap permasalahan sekarang maupun
permasalahan masa depan mereka.
Model-model
sosial (the social models) bergantung kepada sinergi yang disebabkan oleh
interaksi darinpola pikir dan pribadi-pribadi yang heterogen.
Dengan
mempertimbangkan model-model mengajar, guru dapat menghindarkan dua kesalahan,
yaitu:
1) Menganggap
bahwa hanya model mengajar tertentu dianggap paling baik dan mesti di terapkan
untuk mencapai hasil belajar yang baik.
2) Menganggap
bahwa setiap subjek didik memiliki pola belajar byang tetap (a fixed style of
learning) yang tidak dapat berubah atau berkembang.
B. Teori Kepribadian
Teori
kepribadian ialah sebuah pikiran yang sistematis mengenai manusia sebagai individu. Teori ini lahir karena
adanya keutuhan manusia untuk mengenal individu manusia lainnya lebih mendalam.
Teori
kepribadian mencoba melihat manusia sebagai satu subyek total dengan
aspek-aspeknya yang khas. Misalnya,bila seorang pendidik berminat untuk
menyelidiki perkembangan anak didiknya sebagai individu yang akan dibimbing,
maka ia akan memperhatikan sofat anak yang individual dan
kemungkinan-kemungkinan yang bisa dikembangkan pada diri anak didiknya.
1.
Arti
Kepribadian
Kepribadian atau
personality berasal dari bahasa Latin
personare yang berarti mengeluarkan
suara atau menembus. Istilah ini digunakan untuk menunjukan suara dari
pecakapan seorang pemain sandiwara melalui topeng (masker) atau kedok yang
dipakainya.
Pada
hakekatnya, setiap manusia sepanjang hidupnya akan selalu memakai semacam
“kedok”. Dengan kata lain manusia itu pada satu satuan tertentu akan berbuat
secara khusus yang berbeda dengan sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaannya.
Menurut C.G Jung, persona itu
merupakan kedok bagi manusia sepanjang hayatnya.Kepribadian itu secara langsung
berrhubungan dengan kapasitas psikis seseorang berkaitan pula dengan
nilai-nilai etis/kesusilaan dan tujuan hidup.
2.
Definisi
Kepribadian
Kepribadian mengandung pengertian
yang sangat kompleks.Para ahli psikologi berbeda-beda dalam memahami dan
merumuskan tentang kepribadian. Di antara pengertian itu adalah sebagai
berikut:
a. Kepribadian
itu meurpakan refleksi terhadap orang lain.
b. Kepribadian
itu adalah seseorang berpikir tentang dirinya.
c. Kepribadian
itu merupakan mata rantai dari cirri khas seseorang.
d. Kepribadian
itu merupakan cirri khas dan karakteroistik yang mendalm dari seseorang.
e. Kepribadian
itu merupakan usaaha individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan,esensi
diri seseorang,dan gambaran kenyataan tentang seseorang.
Definisi
Kepribadian Menurut Para Ahli:
GORDON
W. ALLPORT
Personality is the dynamic
organization within the individual of those psychophysical system sthat
determine his unique adjustments to his anvironment.
(Kepribadian adalah kesatuan
organisasi yang dinamis sifatnya sari sistem psikofisis individu yang
menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik siftanya terhadap
lingkungannya).
MAY
Personality is social stimulus
value to others. (Kepribadian merupakan perangsang atau stimulus social bagi
orang lain.
MORTON
PRINCE
Personality is the sum-total of all
the biological innate disposition,impulses,tendencies,appetites,instincts of
the individual,and the dispositions and tendencies acquired by experience.
(Kepribadian adalah jumlah total
dari semua disposisi pembawaan
,impuls-impuls,kecenderungan-kecenderungan,selera-selera,nafsu-nafsu,insting-insting
individu ,dan disposisi-disposisi dan tendensi-tendensi yang diperoleh melalui
pengalaman.
H.C
WRAPEN
Personality is the entire mental
organization of a human being at any stage of his development. It embraces
every phase of human character, intellect, temperament, skill, morality, and
every attitude that has been built up in the courseof one’s life.
(Kepribadian adalah segenap
organisasi mental dari manusia pada semua tingkat dari perkembangannya. Ini
mencakup setiap fase dari karakter, intelek, temperamen, keterampilan,
moralitas dan segenap sikap manusia, yang telah terbentuk sepanjang hidupnya).
PRESSCOTT LECKY
Personality
is a unified scheme of experience, an organization of value that are consistent
with one another.
(Kepribadian
adalah kesatuan skema dari pengalaman, merupakan organisasi nilai yang sesuai
cocok satu sama lainnya).
R. LINTON
Personality
is the organized of pshychological processes and states pertaining to the
individual.
(kepribadian
merupakan kumpulan dari proses-proses dan keadaan-keadaan/ kondisi-kondisi
psikologis yang bersangkutan dengan individu).
3.
Teori
Teori
adalah hipotesis (jawaban sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang
kenyataan yang belum diketahui secara pasti. Apabila teori itu terbukti benar,
maka menjadi fakta. Terori-teori teidak selalu benar, pandangan-pandangan umum
menyatakan bahwa suatu teori akan menjadi benar atau factual jika data yang
mendukungnya telah dikumpulkan dan data ini terbukti benar.
4.
Aspek-aspek
Kepribadian
Telah dikatakan bahwa kepribadian itu
mengandung pengertian yang kompleks.
-
Sifat-sifat kepribadian ( personality
traits), yaitu sifat-sifat yang ada pada individu anatara lainseperti :
penakut, pemarah, suka bergaul, peramah, suka menyendiri, sombong, dsb.
-
Intelegensi. Intelegensi atau kecerdasan
juga merupakan aspek kepribadian yang
penting.
-
Pernyataan diri dan cara menerima kesan
( Appearance and Imperession). Termasuk ke dalam aspek ini antara lain ialah :
kejujuran, berterus terang, menyelimuti diri, pendendam, tidak dapat menyimpan
rahasia, mudah melupakan kesan-kesan dan lain-lain.
-
Kesehatan. Kesehatan jasmani atau
bagaimana kondisi fisik sangat erat hubungannya dengan kepribadian seseorang.
-
bentuk tubuh. Termasuk besarnya,
beratnya, dan tingginya. Bentuk tubuh seseorang berhubungan erat dengan
appearance-nya, meskipun mungkiin dua orang yang berbentuk tubuh sama berbeda
dalam appearance-nya.
-
Sikapnya terhadap orang lain. sikap
seseorang terhadap orang lain tidak terlepas dari sikap orang itu terhadap
dirinya sendiri.
-
Pengetahuan. Kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang dimiliki seseorang, dan jenis pengetahuan apa yang lebih
dikuasainya, semua itu turut menentukan kepribadiannya.
-
Keterampilan (skills). Keterampilan
seseorang dalam mengerjakan sesuatu, sangat memepengaruhi bagaimana cara orang
itu bereaksi terhadap situasi-situasi tertentu.
-
Nilai-nilai (values). Bagaimana
pandangan dan keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai atau ide-ide turut pula
menentukan kepribadiannya.
-
Penguasaan dan kuat-lemahnya perasaan.
Ada orang yang pandai menguasai perasaan yang timbul dalam dirinya, juga ada
yang tidak. Ada orang yang pemarah dan ada pula yang sabar.
-
Peranan (roles). Yang dimaksud dengan
peranan disini ialah kedudukan atau posisi seseorang di dalam masyarakat dimana
ia hidup.
-
The self (diri). The self merupakan
aspek kepribadian yang sangat penting. The self adalah “individu sebagaimana
diketahui dan dirasakan oleh individu itu sendiri”. Ia terdirii dari self-picture,
yaitu aspek-aspek yang disadari dari pandangan individutentang dirinya sendiri
yang tidak disadari.
5.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
kepribadian
Dalam uraian yang lalu telah
dikatakan bahwa kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan.
Factor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan kepribadian itu dapat dibagi sebagai berikut:
1.
Factor
biologis.
Factor biologis yaitu factor yang
berhubungan dengan keadaan jasmani, atau sering pula disebut factor fisiologis.
2.
Factor
sosial.
Yang dimaksud factor sosial di sini
ialah masyarakat, yakni manusia. Manusia lain disekitar individu yang
mempengaruhi individu yang bersangkutan.
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap
perkembangan anak sejak kecil sangat mendalam dan menentukan perkembangan
pribadi anak selanjutnya. Hal ini disebabkan karena:
a. Pengaruh
itu merupakan pengalaman yang pertama-tama
b. Pengaruh
yang diterima anak itu masih terbatas jumlah dan luasnya.
c. Intensitas
pengaruh itu tinggi karena berlangsung terus-menerus siang dan malam.
d. Umumnya
pengaruh itu diterima dalam suasana aman serta bersifat intim dan bernada
emosional.
3.
Factor
kebudayaan.
Kita mengetahui bahwa kebudayaan
itu tumbuh dan berkembang didalam masyarakat. Beberapa
aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan
kepribadian, antara lain ialah:
a. Nilai-nilai
(values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung
tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Nilai-nilai hidup
yang berlaku dalam masyarakat sangat erat hubungannya dengan kepercayaan,
agama, adat-istiadat, kebiasaan dan tradisi yang dianut oleh masyarakat itu.
b. Adat
dan tradisi
Di setiap daerah terdapat adat dan tradisi yang berlainan. dalam hal
perkawinan, bagaimana cara-cara melamar, cara menentukan/memilih hari
pernikahan, upacara-upacara pesta mempertemukan pengantin, dan sebagainya,
hampir setiap daerah mempunyai ciri khas masing-masing.
c. Pengetahuan
dan keterampilan
Pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi sikap dan
tindakannya.
d. Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan
yang telah diuraikan di atas, bahasa merupakan juga salah satu faktor yang
turut menentukan cirri-ciri khas dari suatu kebudayaan. Pepatah yang mengatakan
seperti: “bahasa mencermikan kepribadian bangsa”, mungkin banyak mengandung
kebenaran yang dapat kita terima.
e. Milik
kebendaan (material possessions)
Milik yang berupa benda-benda yang dipunyai serta dipergunakan oleh
manusia, termasuk juga ke dalam kebudayaan. Makin maju kebudayaan suatu
masyarakat/ bangsa, makin maju dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi
kepergunakan bagi keperluan hidupnya. Dari uraian di atas, jelaslah kiranya
betapa erat hubungan antara kebudayaan dan kepribadian; bahwa pengaruh
kebudayaan terhadap kepribadian sangat besar. Atau sebaliknya, kepribadian
seseorang tidak dapat diukur atau dinilai tanpa menyelidiki latar belakang
kebudayaannya.
6. Ciri-ciri
khusus dan keunggulan serta kelemahan teori kepribadian.
a. Cirri-ciri
khusus teori kepribadian
1. Sifat
kajian teori kepribadian mempunyai kekhususan tertentu disbanding teori-teori
lainnya. Misalnya dalam hal riset (lapangan penelitiannya).
2. Teori
kepribadian menggunakan data klinis.
3. Teori
kepribadian lebih memprioritaskan masalah-masalah kehidupan sehari-hari klien.
b. Keunggulan
dan kelemahan teori kepribadian
Teori kepribadian sesungguhnya
masih jauh dari sempurna, disamping itu sulit dibedakan antara teori dan
pengalaman sehingga perlu pangkajian ulang. Meskipun demikian teori ini
memiliki sisi lebih spesifik yaitu menyangkut aspek-aspek kepribadian dan
memnberi konstribusi pada teori-teori psikologi lainnya.
0 Response to "Teori Belajar dan Makna Belajar dalam Pendidikan"
Post a Comment