Struktur Tubuh pada Manusia
3/26/2015
Add Comment
RANGKA MANUSIA
A.
RANGKA TUBUH MANUSIA
Tubuh berdiri tegak karena ditunjang oleh rangka. Rangka
terdiri atas dua macam yaitu rangka dalam (endoskeleton) dan rangka luar
(eksoskeleton). Contoh rangka dalam yaitu rangka tubuh manusia, dan contoh
rangka luar yaitu hewan berbuku-buku.
Rangka tubuh disusun oeh tiga jenisjaringan, yaitu jaringan
tulang keras, jaringan tulang rawan, dan jaringan ikat sendi (ligamen). Tulang
penyusun rangka, kurang lebih berjumlah 206. Jumlah yang pasti di tentukan oleh
umur. Rangka bayi yang baru lahir dibentuk oleh 250 buah tulang, kemudian dalam
perkembangan lebih lanjut ada sejumlah tulang yang tumbuh menjadi satu. Penyusun
tulang terdiri dari sel-sel tulang, zat kapur (kalsium), fosfor,dan zat perekat
(collagen).
Pada tulang keras (biasanya di sebut tulang saja), terdapat
lebih banyak zat kapur karena itu bersifat keras. Sedangkan tulang rawan,
mengandung lebih banyak zat perekat sehinga lebih lentur. Tulang rawan, banyak
terdapat pada bayi, dalam perkembangan lebih lanjut, tulang tersebut akan
tumbuh menjadi tulang . Pada orang dewasa, tulang rawan ditemukan pada cuping
hidung, daun telinga, dan sambungan antara tulang dada dengan tulang rusuk
tulang rawan tidak dilalui oleh pembuluh darah.
Ikat sendi, merupakan suatu jaringan yang kuat tetapi lentur.
Fungsinya menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain.
B.
GUNA RANGKA
1. Untuk menegakkan tubuh serta
menentukan bentuk tubuh .
2. Melindungi jaringan lunak
yang mudah rusak, misalnya otak, jantung, paru, hati, dan jaringan saraf tulang
belakang .
3. Tempat melekatnya otot-otot
rangaka.
4. Tempat pembentukan sel darah
merah, keping darah, dan sel darah putih.
5. Bersama-sama dengan otot merupakan
alat gerak. Rangka disebut alat gerak pasif, sedngkn otot disebut alat gerak
aktiv.
6. Tempat menyimpan dan mngatur
Ca dan P.
C.
SUSUNAN RANGKA TUBUH MANUSIA
Tulang penyusun rangka tubuh
dibagi kedalam 3 kelompok besar, yaitu tulang penyusun rangka kepala
(tengkorak), kelompok tulang penyusun rangka badan dan kelompok tulang penyusun
rangka anggota gerak (kaki dan tangan).
1. Rangka Kepala
Rangka
kepala dibagi lagi menjadi tulang tengkorak (cranial) yang melindungi otak dan
tulang wajah (fasial). Tulang tengkorak tersusun dari 8 tulang yang kuat dan
rata dengan sisi berbentuk zig-zag. Tulang-tulang yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
a. Tulang dahi (frontal) (1 buah)
b. Tulang ubun-ubun (parietal) (2 buah)
c. Tulang tengkorak belakang
(occipital) (1 buah)
d. Tulang baji (sphensid) (2 buah)
e. Tulang pelipis (temporal) (2 buah)
Ketika kita dilahirkan, tulang-tulang
ini tidak menyatu sehingga kepala kta sedikit lentur dan dapat melewati saluran
lahir ibu dengan lebih mudah. Tulang-tulang itu disatukan oleh lapisan jaringan
ikat yang disebut jaringan jahit (sutura), yang secara berangsur-angsur berubah
manjadi tulang. Daerah tempat bersatunya disebut sendi tetap.
Tulang wajah
tersusun dari 14 tulang, yaitu :
a. Tulang rahang atas (maxilla)
2 buah
b. Tulang rahang bawah
(mandibulla) 2 buah
c. Tulang pipi dengan lengkung
pipi (zyapromaties) 2 buah
d. Tulang langit-langit
(palatun) 2 buah
e. Tulang hidung (nasal) 2 buah
f.
Tulang air mata (laerimal) 2 buah
g. Tulang mata bajak 1 buah
h. Tulang lidah 1 buah
2. Rangka Badan
Rangka badan berfungsi sebagai
pelindung organ-organ tubuh yang terletak dalam rongga badan, misalnya jantung
dan paru-paru. Rangka badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang
rusuk, gelang bahu, dan gelang pinggul.
Tulang belakang merupakan sumbu dari
badan dan berhubungan dengan tengkorak. Tulang ini sering disebut tulang
punggung (vertebral column) atau tulang pendudukung pusat tubuh (spiral
column). Jumlah tulang belakang ada 33 yang disebut ruas tulang punggung (
vertebrata), yang terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Tulang leher ( 7 ruas)
b. Tulang punggung ( 12 ruas)
c. Tulang ekor (4 ruas).
Tulang dada bentuknya pipih agak
lebar, panjangnya kira-kira 15-20 cm, pada bagian bawah agak mengecil. Tulang
ini berhubungan dengan tulang selangka dan tulang rusuk. Tulang dada dapat
dibedakan menjadi tulang dada atas, tulang dada tengah dan pedang-pedangan.
Tulang rusuk berbentuk pipih panjang
dan membentuk sangkar, jumlahnya 12 pasang. Tulang ini bergabung dengan ruas
tulang unggung, lalu melengkung keluar dan melingkar ketubuh bagian depan.
Tulang rusukdibagi lagi menjadi tulang rusuk sejati (7 pasang), tulang rusuk
palsu (3pasang) dan tulang rusuk melayang (2 pasang).
Tulang gelang bahu merupakan tempat
persendian dengan bahu (lengan atas) terdiri dari tulang selangka atau
clavicula (2 buah) dan tulang belikat atau scapula (2 buah).
Tulang gelang panggul merupakan
tempat persendian dengan tulang paha. Tulang gelang panggul dibagi lagi menjadi
tulang usus (2 buah), tulang duduk (2 buah) dan tulang kemaluan (2 buah).
3. Rangka Anggota Gerak
Tulang
anggota gerak berupa tulang pipa dan tulang pendek yang berhubungan satu sama
lainnya dengan perantaraan persendian. Fungsi utamanya untuk bergerak sehingga
diberi nama tulang anggota gerak. Rangka anggota gerak dirinci lagi menjadi rangka anggota gerak
atas dan rangka anggota gerak bawah.
a. Rangka anggota gerak atas
terdiri :
·
Tulang lengan atas 2 buah
·
Tulang hasta 2 buah
·
Tulang pengumpil 2 buah
·
Tulang pergelangan tangan 16 buah
·
Tulang telapak tangan 10 buah
·
Tulang jari tangan 28 buah
b. Rangka anggota gerak bawah
terdiri :
·
Tulang paha 2 buah
·
Tulang betis 2 buah
·
Tulang kering 2 buah
·
Tulang tempurung lutut 2 buah
·
Tulang pergelangan kaki 14 buah
·
Tulang telapak kaki 10 buah
·
Tulang jari kaki 28 buah
D.
BENTUK DAN STRUKTUR TULANG
1. Bentuk Tulang
Tulang
muai berkembang dalam janin selama minggu pertama masa kehamilan. Pada awalnya,
sebagian besar tulang merupakan tulang rawan. Ketika bayi tumbuh, tulang rawan
secara berangsur-angsur diganti denagn jaringan ikat yang mengeras dan akhirnya
menjadi tulang. Proses yang disebut osifikasi ini terus berkembang kira-kira
umur 20 tahun. Tengkorak dan tulang rahang tidak berkembang dari tulang rawan,
tetapi dar osifikasi jaringan lunak.
Seorang
bayi yang baru lahir mempunyai lebih banyak tulang daripada orang dewasa.
Beberapa tulang kemudian akan menyatu ketika ia tumbuh. Tulang bayi lentur dan
lunak, tetapi akan menjadi lebih kuat dan lebih keras apabila serat didalamnya
telah dikelilingi endapan kalsium yang keras.
Tulang dapat dibedakan berdasarkan bentuknya,
sebagai berikut:
a. Tulang pipa, bentuknya
seperti pipa dan didalamnya berisi sumsum kuning. Contoh tulang paha, tulang
kering, tulang lengan atas.
b. Tulang pipih, bentuknya pipih
dan didalamnya berisi sumsum merah. Contoh tulang dada, tulang rusuk, tulang
belikat, tulang panggul.
c. Tulang pendek, bentuknya
pendek, didalamnya berisi sumsum merah. Contohnya tulang-tulang pergelangan
tangan dan kaki, ruas-ruas tulang belakang dan tulang-tulang jari tangan atau
kaki.
2. Struktur Tulang
Mineral yang terdapat dalam matriks tulang
terutama adalah calsium dan fosfat. Unit dasar dari kortek tulang disebut
sistem haversian. Yg terdiri dari saluran haversian (yang berisi pembuluh
darah, saraf dan lymphatik), lacuna (berisi osteosit), lamella, canaliculi
(saluran kecil yang menghubungakan lacuna dan saluran haversian.
Bentuk dan kontruksi tulang tertentu ditentukan
oleh fungsi dan gaya yang bekerja padanya. Tulang tersususn oleh jaringan
tulang kanselus (trabekular/spongius) dan ortikal (kompak). Tulang panjang (mis
femur berbentuk seperti tangkai atau batang panjang dengan ujung yang
membulat). Batang atau diafasis terutama tersusun atas tulang kortikal. Ujung
tulang panjang dinamakan epifisis yang tersusun oleh tulang kanselus. Plat
epifisis memisahkan epifisis dari diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan
longitudinal pada anak-anak. Pada orang dewasa mengalami klasifikasi. Ujung
tulang panjang ditutupi oleh kartilago artikular pada sendi-sendinya. Tulang
panjang disusu untuk menyagga berat badan dan gerakan. Tulang pendek (misalnya
metakarpal) terdiri dari tulang kanselus ditutupi selapis tulang kompak. Tulang
pipih (misalnya sternum) merupakan tempat penting hematopoesis dan sering
memberikan perlindungan bagi organ vital. Tulang pipi tersusun dari tulang
kanselus diantara 2 tulang kompak. Tulang tak teratur misalnya vertebra
mempunyai bentuk yang unik yang sesuai dengan bentuknya. Secara umum, struktur
ulang tak teratur sama dengan tulang pipih.
Tulang
tersusun atas sel, matriks protein, dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri
atas tiga jenis dasar-osteoblas, osteosit, dan osteoklas.
1.
Osteoblast. Sel pembentuk tulang.
Memproduksi kolagen tipe I dan berespon terhadap perubahan PTH.Tulang baru
dibentuk oleh osteoblast yang membentuk osteoid dan mineral pad matriks tulang
à bila proses ini selesai osteoblast menjadi osteocytes dan terperangkap dalam
matriks tulang yg mengandung mineral
2.
Osteocytes. Berfungsi memelihara
kontent mineral dan elemen organik tulang.
3.
Osteoclast. Menyerap tulang selama
pertumbuhan dan perbaikan. Penyerapan tulang dengan cara mengeluarkan asam
laktat dan kolagenase à menghancurkan mineral dan merusak kolagen.
Bagian terluar tulang
diliputi oleh periosteum, yaitu lapisan jaringan pengikat yang kuat. Periosteum
merupakan tempt melekatnya otot dmengandung banyak pembuluh darah yang
memberikan banyak makanan bagi tulang. Tulang rawan yang menghubungkan tulang
dengan sendi tidak diselubungi oleh jaringan periosteum.
E.
HUBUNGAN ANTAR TULANG
Setiap tulang tidak lepas sendiri-sendiri. Hubungan antar tulang
disebut sendi.
1. Sendi mati (hubungan antar
tulang tersebut tidak dapat digerakkan). Contoh hubungan antar tulang penyusun
tengkorak.
2. Sendi kaku / sendi kejur
(dapat digerakkan, tetapi geraknya sedikit sekali). Contoh hubungan antar
tulang rusuk dan tulang dada, yang diantaranya terdapat tulang rawan.
3. Sendi gerak (hubungan antar
tulang yang dapat digerakkan dengan bebas). Contohnya antara hubungan tulang
lengan dengan gelang bahu. Sendi gerak inilah yang sering disebut sendi /
persendian.
Berdasarkan macam gerakannya,
sendi gerak dapat dibedakan menjadi :
•
Sendi putar (sendi guling), tulang yang satu memutari tulang
yang lain sebagai poros. Contoh tulang pengumpil dengan tulang hasta, tulang
atlas dengan tulang pemutar.
•
Sendi engsel, gerakannya hanya ke satu arah. Contoh ruas-ruas
jari, siku dan lutut.
•
Sendi peluru, gerakannya dapat ke segala arah. Contoh tulang
paha dengan gelang panggul.
•
Sendi pelana, gerakan kedua arah. Contoh sendi pada ruas-ruas
tulang belakang, sendi antara tulang telapak tangan dengan tulang pergelangan
tangan.
F.
MENJAGA
KESEHATAN TULANG
Tulang
yang menyusun rangka kita terbuat dari sel-sel hidup yang berisi pembuluh darah
dan saraf, dapat tumbuh dan memperbaiki strukturnya sendiri. Dasar sel jaringan
tulang kompak saling berhubungan dan berubah menjadi tulang ketika terisi garam
kalsium. Sel-sel itu tersusun dalam satu pola yang terpusat pada saluran yang
melewatkan pembuluh darah dan saraf. Sebagian besar jarinagan tulang tersusun
dari perpaduan serat kalogen dan mineral. Kolagen memberikan kekuatan dan
kelenturan, sedangkan mineral mengeraskan, tetapi bisa juga menjadi penyebab
patahnya tulang.
Pertumbuhan
kesehatan tulang tergantung pada ketersediaan kalsium dan fosfat yang memadai.
Itulah sebabnya anak-anak dan ibu yang sedang mengandung sangat memerlukan
mineral-mineral ini dalam makanannya. Anak-anak yang tidak mendapat makanan
yang benar atau jarang berjemur di sinar matahari, tulangnuya akan tetap lnak
dan bengkok apabila mendapat tekanan. Perkembangan yang tidak normal ini
disebut rachitis. Tambahan kalsium dan vitamin C dosis tinggi dapa diberikan
untuk memeperkuat tulang.
Tulang
bertindak sebagai penyimpan kalsium untuk menopang tubuh. Apabila tubuh
membutuhkan kalsium lebih banyak dari yang disediakan oleh makanan maka tubuh
akan menganbil dari persediaan tulang. Setelah kehilangan kalsium tulang akan
menjadi lemah.
Orang
tua, terutama wanita, sering menderita penipisan dan perapuhan tulang yang
disebut osteoporosis. Orang yang
mengalami kondisi ini akam menjadi bungkuk dan tulangnya mudah patah. Olahraga
secara teratur dan pemberian kalsium dalam jumlah yang cukup akan sangat
membantu.
G.
KELAINAN
DAN GANGGUAN PADA TULANG DAN SENDI
1. Kelainan
dan gangguan pada sendi
Tiap-tiap
sendi dibungkus dengan selaput sendi dan diperkuat dibagian luarnya oleh
jaringan ikat sendi. Apabila sendi mengalami infeksi, rongga sendi akan diiisi
oleh suatu cairan yang disebut getah
radang. Setiap gerakan pada sendi ini menimbulkan rasa sakit, keadaan ini
disebut artitis eksudatif. Sebaliknya,
hal seperti tadi juga dapat mengakibatkan kekurangan minyak sendi sehingga pada
waktu sendi degrakan seperti berderik-derik dan menimbulkan rasa nyeri, keadaan
ini disebut artitis sika.
Selaput
dan jaringan ikan sendi dapat pula rusak atau bergeser, sobeknya selaput sendi
disebut memar, sedangakan lepasnya
ujung tulang dari sendi disebut urai
sendi atau dislokasi. Dislokasi
sering terjadi pada bahu, siku, ibu jari atau jari dan lutut ketika dua tulang
dalam satu sendi keluar dari posisinya karena pukulan yang kuat atau suatu
gerakan memilin yang sangat dipaksakan.
2. Kelainan
dan gangguan pada tulang
Tulang
kita sangat kuat, tetapi dapat pula patah apabila mendapat tekanan atau
benturan yang terlalu keras. Tulang yang patah disebut fraktura. Apabila patahnya tulang tidak merobek kulit pebungkus
disebut fraktura tertutup. Tulang
yang patah sampai mecuat keluar kulit disebut fraktura terbuka. Lebih dari satu patahan pada sebuah tulang
disebut fraktura berganda. Patah
tulang yang terjadi pada anak-anak yang masih bertulang lentur dapat
menyebabkan patahan tidak bersih dan tidak lengkap disebut fraktura sebagian. Tualng orag tua lebih rapuh dan mudah patah,
terutama yang menderita osteoporosis.
Perawatan
terbaik untuk kasus patah tulang adalah dengan mengistirahatkan tulang yang
patah. Kedua bagian tulang patah diletakkan pada posisi yang benar dan
disatukan seperti posisi semula. Hal ini dapat mencegah sisi tulang patah yang
tajam merusak jaringan disekitarnya dan memberi kesempatan sel-sel tulang untuk
bekerja memperbaikinya.
Tulang
mengandung sel-sel pembentuk tulang (osteoblas) dan sel-sel penghancur tulang
(osteoklas). Apabila tulang patah, osteoklas menghancurkan tulang yang rusak
dan osteoblas memebntuk jaringan tulang yang baru.
Pada
setiap tulang yang masih hidup, terdapat selapu tulang (periosteum) yang
ebrtugas menumbuhkan tulang. Jika periosteum ini rusak, bagian tulang yang
tidak lagi memeperoleh makanan dari periosteum menjadi mati dan mengering,
keadaan ini disebut nekrosis. Periosteum mampu pla menyambung tulang yang
patah, sambungan ini disebut kalus. Apabila tulang itu hanya retak saja maka
kalus dibentuk dengan cepat, retaknya tulang disebut fisura.
Kebiasaan
duduk atau berdiri yang salah dapat pula mengakibatkan kelainan bentuk tulang
belakang. Misalnya terjadi skolisis yaitu tulang belakang bengkok kekanan atau
kekiri, kilosis yaitu tulang belakang membengkok, lordosis yaitu tulang
belakang bagian pinggang membengkok kebelakang dan bagian punggung bengkok
kedepan. Keadaan seperti ini bisa dilihat dengan dengan sinar X (foto rantgen).
Infeksi
sipilis pada anak dalam kandungan dapat pula mengakibatkan rusaknya cakram
epifisise sehingga tulang anggota geraknya menjadi layuh. Keadaan tidak
bertenaga ini disebabkan oleh layuhnya tulang, atau disebut layuh semu.
OTOT MANUSIA
Tulang-tulang rangka yang kita miliki tidak akan berfungsi
sebagai alat gerak apabila tidak digerakkan oleh otot. Dalam tubuh kita
terdapat lebih dari 600 otot. Otot ini membentuk kira-kira 40% dari berat badan
secara keseluruhan. Kita sebut daging dalam bahasa sehari-hari tak lain adalah
otot.
Otot merupakan suatu jaringan. Sel-sel otot bergabung menjadi
serabut-serabut otot, dan kumpulan serabut-serabut otot membentuk otot. Bentuk
dan ukuran otot sangat bervariasi, ada yang bentuk lingkaran, pipih, pendek,
dan panjang.
A.
JENIS OTOT
Ada tiga macam jaringan otot didalam
tubuh kita, masing-masing memiliki sel-sel yang berlainan, yaitu :
1. Otot Rangka
Otot-otot ini umumnya melekat pada
rangka. Otot ini sering disebut otot lurik, otot sadar/volunter. Otot rangka
dapat dikendalikan oleh otak. Dinamakan otot lurik karena jika dilihat dibawah
mikroskop tampak adanya daerah gelap dan terang atau garis melintang.
Pada umumnya otot rangka berbentuk
seperti sekoci, bagian tengahnya menggembung
disebut capal dan kedua ujungnya disebut tendon (urat otot). Tendon
terbuat dari jringan ikat yang kuat dan kenyal, berguna untuk melekatkan otot
pada tulang. Otot rangka bekerja apabila ada perintah dari otak yag disampaikan
melalui syaraf.
Otot merupakan suatu jaringan.
Sel-sel otot bergabung menjadi serabut-serabut otot dan serabut-serabut otot
berkumpul menjadi satu kesatuan yang disebut berkas otot. Beberapa berks otot
bergabung menjadi berkas otot yang lebih besar. Demikian seterusnya seingga
akhirnya berbentuk satu otot.
2. Otot Polos
Otot ini dinamakan otot tak
sadar/involunter karena tidak mempunyai kendali apapun terhadap gerakannya.
Kerja otot ini dikendalikan oleh kehendak. Gerakannya lamban, berirama dan tidk
mudah lelah. Otot polos masih tetap bekerja meskipun kita sedang tidur.
Bagian tubuh yang tersusun oleh otot
polos antara lain dinding kandung kencing, dinding pembuluh darah, dinding
saluran pencernaan, dinding rahim, dan sekitar biji mata.
3. Otot Jantung
Otot ini hanya terdapat pada jantung.
Sel-sel menyerupai otot rangka, tetapi kerjanya seperti otot polos. Otot ini
tidak dapat dikendalikan secara sadar, terus bekerja sepanjang waktu dengan
gerakan berirama memompakan darah ke seluruh tubuh.
B.
CARA KERJA OTOT RANGKA
Otot bekerja dengan jalan
berkontraksi. Pada saat berkontraksi otot menjadi lebih pendek, mengembang dan
tegang. Otot rangka hanya dapat bekerja jika mendapat rangsangan dari saraf.
Apabila sarafnya rusak, otot tidak dapat bekerja dalam keadaan tidak bekerja
otot mengendur (relaksasi).
Otot hanya dapat menggerakan tulang
ke satu arah. Misalnya membengkokan atau meluruskan. Otot yang membengkokan
disebut otot fleksor dan otot yang meluruskan kembali disebut otot ekstensor.
Otot fleksor dan ekstensor menarik tulang dengan cara berlawanan maka kedua
otot ini dikatakan bekerja secara antagonis. Contohnya otot bisep dan trisep
lengan atas.
Ada pula dua otot atau lebih yang bekerja
bersama-sama berelaksasi untuk menggerakan tulan, otot ini disebut otot
sinergis. Contohnya otot pronator yang ada pada lengan bawah. Kedua otot ini
bekerjasama menggerakan lengan bawah memutar sehingga telapak tangan telungkup
atau terbuka. Contoh lain otot-otot diantara tulang rusuk.
Pada waktu kita bernafas, otot-otot tersebut berkontraksi bersama-sama sehingga
tulang rusuk terangkat.
Otot-otot tidak dapat berkontraksi
secara terus menerus. Setelah berkontraksi otot perlu beristirahat untuk
mendapatkan kesegaran kembali. Jika dipaksa berkontraksi terus-menerus
akibatnya otot akan kejang.
Jika otot mendapat latihan yang
teratur dalam waktu yang cukup lama, otot akan menjadi lebih besar dan kuat
atau hipertrofi. Sedangkan otot yang tidak digunakan akan mengecil dan lemah
atau atropi, misalnya pada orang yang lumpuh, otot-otot kakinya akan menyusut.
Jumlah sel otot didalam tubuh kita
tetap sama, tetapi olahraga yang teratur dapat menambah besar ukuran tiap sel,
otot akan menjadi lebih besar dan kuat. Makanan yang sehat juga membantu pembentukan
otot, menu seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak akan
menyediakan gizi yang diperlukan tubuh.
C.
ENERGI UNTUK GERAKAN OTOT
Untuk melakukan suatu aktivitas otot
memerlukan sejumlah energi. Energi diperoleh dari pembakaran glukosa didalam darah.
Prosesini disebut metabolisme. Hasil buangan dari proses ini berupa
karbondioksida dan air. Ketika otot bekerja perlahan-lahan aliran darah
menyediakan oksigen dan glukosa untuk keperluan itu.
Disaat kita bekerja keras atau
berolahraga, otot menggunakan energi cukup banyak. Akibatnya kita bernafas
lebih cepat dan jantung berdetak lebih kuat untuk mengrimkan kebutuhan oksigen
dan glukosa lebih banyak lagi. Otot yang bekerja akan menghasilkan panas
sehingga tubuh kita terasa hangat.
Olahraga yang membutuhkan banyak
energi dapat menghabiskan persediaan oksigen. Akibatnya untuk mencukupi
kebutuhan energi, otot akan bekerja dengan cara lain, yaitu metabolisme anaerob
(tanpa oksigen) untuk membebaskan energi dari glukosa. Glukosa banyak diperoleh
dari sel-sel otot sendiri yang disimpan dalam bentuk glikogen. Akan tetapi,
metabolisme ini akan menghasilkan asam laktat yang dapat menjadi racun bagi
otot sehingga otot terasa nyeri dan pegal.
0 Response to "Struktur Tubuh pada Manusia"
Post a Comment