Sistem Organ Tubuh Manusia
3/26/2015
Add Comment
Sistem
organ tubuh manusia sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Sistem organ tubuh manusia sendiri
memiliki fungsi dan peranannya masing-masing dalam tubuh kita. Oleh karena itu,
kita wajib mengetahuinya.
Ada
banyak sistem organ tubuh pada manusia. Pada kesempatan kali ini, sistem organ tubuh
yang akan dibahas hanya empat saja. Yaitu, sistem indera pada manusia, sistem pencernaan
pada manusia, sistem transportasi pada manusia, dan sistem pernapasan pada
manusia. Secara terperincinya adalah
sebagai berikut;
1. Sistem Indera pada Manusia
Indera dibagi menjadi
dua, yaitu indera luar (eksternal) yang berupa indera penglihat, pendengar,
perasa, pengecap, dan pencium yang kita gunakan untuk memeroleh informasi dari
luar. Indera dalam (internal) bertugas menyampaikan informasi yang berasal dari
dalam tubuh, misalnya rasa pegal, lapar, haus dan sebagainya. Semua informasi
yang diperoleh dianalisis didalam otak untuk menghasilkan tanggapan (respon).
Organ pengindera kita
memiliki bagian-bagian yang dapat menerima rangsang berupa ujung-ujung syaraf
atau sel-sel resptor. Satu jenis reseptor hanya bisa menanggapi satu jenis
rangsang. Berikut adalah indera yang ada pada tubuh kita;
a. Indera Penglihat
Pada indera penglihat ini, organ tubuh yang
digunakan adalah mata, dengan melalui sel-sel reseptor yang disebut sel kerucut
(cone) dan sel batang (rod) melalui rangsang dari cahaya. Bagian-bagian dari
mata meliputi;
(1)
kornea,
Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang.
(2) selaput pelangi atau iris,
Terletak dibelakang kornea dan
berpigmen, zat pemberi warna (pigmen) pada iris ini disebut melamin. Pigmen
inilah yang menentukan warna pada mata, ditengah selaput pelangi terdapat
lubang yang disebut pupil, yang berfungsi untuk membesar dan mengecilkan
tampilan atau bayangan, pupil ini sangat dipengaruhi oleh kerja otot pada
selaput pelangi. Apabila cahaya redup, otot-otot pada iris akan berkontraksi
dan menyebabkan lubang pupil melebar, sehingga cahaya yang masuk lebih banyak,
sebaliknya apabila cahaya kuat maka lubang pupil akan menyempit. Lensa terletak
dibelakang selaput pelangi, lensa dapat mencembung dan memipih sesuai dengan jarak
benda yang akan difokuskan, untuk menfokuskan benda berjarak dekat, lensa
melebar menjadi cembung dan jarak menyempit menjadi lebih pipih untuk
menfokuskan benda jarak jauh.
(3) retina,
Berupa selaput yang mengandung sel-sel
indra. Ada dua macam sel indra yaitu sel batang (rod) dan sel kerucut (cone),
jumlah sel batang lebih banyak dari sel kerucut yaitu 125 juta sel batang dab
hanya 7 juta sel kerucut. Sel batang sangat peka terhadap cahaya sehingga
memungkinkan dapat melihat dalam keremangan, tetapi tidak bisa membedakan
warna. Sel kerucut sangat peka terhadap warna. Sel kerucut banyak terdapat pada
bangian tengah bintik kuning (fovea).Serat syaraf menghubungkan sel batang dan
sel kerucut kesyaraf optik yang kemudian membawa informasi dari retina kepusat
optik otak. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.
b. Indera Pendengar
Pada indera pendengar ini, organ tubuh yang
digunakan adalah telinga, dengan melalui sel-sel reseptor yang disebut organ
kecil melalui rangsang dari suara.
Bagian-bagian dari telinga meliputi;
(1)
telinga luar,
Telinga
luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak, dan selaput
yang disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan yang
berfungsi untuk menangkap getaran. Getaran yang dihantarkan melalui pendengaran
akan menggetarkan gendang telinga. Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut
halus dan kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen yang berfungsi
untuk menangkap partikel debu dan menghalangi masuknya air.
(2)
telinga tengah,
Telinga
bagian tengah berupa suatu rongga yang berisi udara. Dalam rongga ini terdapat
tiga buah tulang pendengar yang sangat halus dan letaknya berkesinambungan yang
disebut osikel. Ketiga tulang terkecil dalam tubuh kita ini diberi nama tulang
martil, tulang landasan dan juga tulang sunggurdi.
Tulang
martil menempel pada gendang telinga, tugas ketiga tulang tersebut menangkap
getaran dari gendang telinga dan meneruskannya kemembran yang menyelubungi
tingkap oval untuk diteruskan lagi ketelinga dalam. Rongga telinga bagian
tengah dihubungkan dengan rongga mulut bagian belakang oleh suatu saluran
disebut pembuluh eustachius.Saluran ini baru terbuka pada saat kita mengunyah,
menelan, menguap, bersin atau membuka mulut.
(3) telinga dalam,
Telinga
dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut Labirin. Tingkap
oval terbuat dari serangkaian bilik berisi cairan limfe bagian utama labirin
adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan koklea.
Koklea merupakan bagian telinga yang paling dalam. Tabung spiral yang berisi
cairan ini sepintas tampak seperti cangkang siput, sehingga sering disebut
rumah siput. Koklea dilapisi membran yang terdiri dari ribuan sel reseptor
berambut. Sel rambut terletak tepat didalam koklea dan digerakkan oleh gerakan
cairan. Sel ini mengubah getaran didalam cairan menjadi implus dan
mengirimkanya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk diinterprestasikan
menjadi bunyi yang kita dengar.Penamang membran telinga memperlihatkan
bagian-bagian yang saling berhubungan. (1) gendang telinga, (2) saluran
Eustachius, (3) osikel, (4) Ultrikulus, (5) Sakuluis, (6) Saluran, Saluran
gedung, (7) Ujung syaraf yang membawa implus ke otak untuk diubah menjadi
suara.
c. Indera Pencium
Pada indera pencium ini, organ tubuh yang digunakan adalah hidung,
dengan melalui sel-sel reseptor yang disebut sel-sel pembaur/pencium
(alfactory) melalui rangsang dari kontak kimia.
Bagian-bagian dari hidung meliputi, (1) tulang
hidung, (2) lender, (3) serabut saraf pembau (alfaktori), (4) serabut saraf ke
otak, (5) sila saraf pembau.
c.
Indera
Pengecap
Pada
indera pengecap ini, organ tubuh yang digunakan adalah lidah, dengan melalui
se-sel reseptor yang disebut putting pengecap melalui rangsang dari kontak
kimia.
Bagian-bagian dari lidah meliputi, (1) ujung lidah,
(2)tubuh lidah, (3) celah lidah, (4) celah ujung, (5) cicumvallate papila, (6)jendela
buntu, (7) amandel langit-langit tenggorokan, (8) amandel lidah tongsil.
d. Indera Peraba
Pada indera peraba ini, organ tubuh yang digunakan
adalah kulit, dengan melalui sel-sel reseptor yang disebut korpuskel taktil
melalui rangsang dari kontak fisik. Bagian-bagian dari kulit meliputi, (1)
epidermis, (2) dermis, (3) subcutis.
2.
Sistem
Pencernaan pada Manusia
Sistem
pencernaan pada manusia merupakan serangkaian organ-organ dan saluran yang
bekerja saling berkaitan satu sama lain. Sistem pencernaan ini berfungsi
mencerna dan memakan makanan sehingga menjadi sari makanan yang diserap dan
disebarkan keseluruh tubuh. Alat-alat pencernaan pada manusia meliputi;
(1)
mulut/cavum oris,
Didalam
mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah yang berfungsi untuk mengunyah
makanan secara mekanik dan kimiawi. Gigi dan lidah berperan dalam mengunyah
makanan secara mekanik sedangkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah yang
mengandung cairan ludah dan enzim ptialin ( amilase ludah ) yang berperan untuk
menguraikan amilum manjadi glukosa.
(2)
kerongkongan/esophagus,
Kerongkongan
terdiri dari otot lurik dan duapertiga bagian bawah terdiri dari otot
polos.Otot dinding kerongkongan tersusun dari otot memanjang dan melingkar,
bergantian mengerut yang mengakibatkan gerak peristaltik.Gerak ini mendorong
dengan cepat gumpalan makanan ke lambung kurang dari 6 detik. Lubang masuk
kelambung mula-mula tertutup otot sfinkter dan dengan refleks akan terbuka apabila
gelombang perstaltik telah sampai.
(3)
lambung/ventrikulus,
Lambung
merupakan kantung besar dibawah kiri tulang rusuk terakhir dan terdiri atas
tiga bagian. Bagian atas yang berdekatan dengan hati disebut kardiak, dibagian
tengah membulat disebut fondus dan bagian bawah yang dekat dengan usus disebut
pilorus. Dinding lambung terdiri atas lapisan otot melingkar, memanjang dan
menyerong yang menyebabkan makanan yang ada didalamnya seperti diaduk.
Seluruh
bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, dibagian fundus
menghasilkan getah lambung dan bagian fundus bawah menghasilkan asam klorida
(HCL ) disebut juga asam lambung. Dengan adanya getah lambung dan gerak
mengaduk otot lambung makanan diubah menjadi seperti bubur yang disebut kim.
Adanya asam lambung menyebabkan Ph menjadi 1 – 3 sehingga dapat membunuh kuman
yang masuk kedalam lambung. Getah lambung mengandung pepsinogen yang belum
aktif kemudian oleh asam lambung diaktifkan menjadi pepsin. Pepsin adalah suatu
protease yang memecah molekul protein menjadi pepton. Asam lambung berfungsi
untuk membantu dalam membuka dan menutup kleep yang terdapat diantar pilorus
dan duodenum serta merangsang sekresi getah usus.
(4)
usus halus/intestinium tenue,
Makanan
masuk kedalam usus halus sudah dalam bentuk bubur. Asam lambung yang ikut masuk
merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin yaitu hormon
yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan getahnya. Di dalam duodenum
bermuara pebuluh koleodokus yang membawa getah pankreas dan empedu. Selanjutnya
asam lambung merangsang pula sel dinding usus halus yang mengeluarkan hormon
kolesistokinin agar empedu dikeluarkan dari kantung empedu.
Empedu
atau bilus dihasilkan dihati dan melalui pembuluh hepatikus dan disimpan dalam
kantung empedu ( vesika felea ). Empedu tidak mengandung enzim, melainkan
mengandung zat warna empedu ( bilirubin ) dan garam empedu yaitu natrium
glikolat taurokolat. Dinding usus halus mengandung banyak kelenjar yang
menghasilkan enzim sakarase, maltarase, lastarase dan juga mengandung enzim
erepsinogen yang diaktufkan oleh enterokinase menjadi erepsin yaitu suatu enzim
peptidase.Sakarae mencerna sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa sedangkan
maltase mencernakan maltosa menjadi dua yaitu glukosa dan fruktosa, sedangkan
maltase mencernakan maltosa menjadi glukosa dan laktase mencerna laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa. Kemudian sari-sari makanan tersebut siap untuk
diserap kedalam darah, dan sisa makanan yang belum dicerna akan masuk kedalam
usus besar atau kolon.
(5)
usus besar/kolon,
Sisa
makanan yang tidak dapat dicerna bersama dengan lendir dan sisa-sisa sel mati
dari dinding dibusukkan menjadi faeses. Faeses didalam kolon didorong dengan
gerakan perialitik yang teratur dan lambat akhirnya sampai keporos usus (
rektum ). Kolon mula-mula naik keatas dimulai dengan usus buntu dan apendiks
kemudian mendatar dan menurun lagi berakhir pada poros usus. Apabila lambung
dan usus halus terisi makanan kembali, akan memberi rangsang pad kolon untuk
melakukan defakasi. Rangsangan ini disebut refleks gastrokolik.Lubang anus dijaga
oleh oleh otot sfinkter anus, disebelah dalam oleh otot polos dan dibagian luar
oleh otot lurik.
Proses
difekasi dilakukan dengan sadar karena kontraksi otot dinding perut dan
diafragma diikuti oleh mengendornya otot sfinkter anus bagian dalam dan
kontraksi otot kolon dan rektum, terdoronglah faeses keluar.
(6)
Anus,
Saluran
pembuangan dari sisa-sisa makan yang tidak terpakai.
3.
Sistem
Transportasi pada Manusia
Sistem
transportasi pada manusia terdiri dari sistem
peredaran darah. Sistem merupakan sistem yang berperan penting dalam
pengangkutan zat yang diperlukan atau tidak oleh tubuh. Alat-alat peredaran
darah meliputi;
(1)
jantung,
Jantung
terletak didalam rongga dada diatas diafragma, jantung dibungkus oleh selaput
jantung atau perikardium.Jantung merupakan alat utama pada peredaran darah pada
umumnya ditimbulkan oleh denyutan jantung.
Pada
sekat antara serambi jantung terdapat simpul saraf yang merupakan cabang dari
simpul syaraf tak sadar.Simpul ini bercabang-cabang keseluruh bagian bilik
jantung kemudian keluar berupa berupa berkas yang disebut berkas his yang
menuju kesekat antara bilik jantung dan bercabang keseluruh bagian bilik
jantung, selain itu jantung dipengaruhi oleh syaraf yaitu syaraf vagus yang
dapat memperlambat kerja jantung, dan syaraf akselerans yang dapat mempercepat
kerja jantung.
Otot
jantung bagian bilik ( Ventrikel ) lebih tebal dari bagian serambi (atrium) dan
bagian kiri juga lebih tebal daripada bagian kanan. Diantara serambi kiri dan
bilik kiri jantung terdapat katup dua daun (valvula bikuspidalis) sedangkan
antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup tiga daun (valvula
tricuspidalis).Katup-katup tersebut dijaga oleh urat kordatendinae agar darah
dari bilik tidak kembali lagi ke serambi.Ditempat nadi keluar dari jantung
terdapat pula katup dengan tiga daun (valvula semilunaris) berbentuk bulan
sabit yang menjaga agar darh dalam nadi tidak kembali kejantung.
Peristiwa
penyumbatan nadi jantung disebut koronariasis, jika serambi jantung mengembang
maka jantung menghisap darah dari pembuluh balik masuk kedalam serambi kiri dan
dari vena pulmonalis masuk keserambi kanan, jika serambi jantung menguncup maka
bilik jantung mengembang, sehingga darah mengalir dari serambi masuk kedalam
bilik. Pada orang dewasa sehat dan normal tekanan sistole/diastolenya 120 mm Hg
/ 80 mm Hg yang diukur dengan menggunakan tensimeter, setiap menit jantung akan
berdetak 60 sampai dengan 90 kali.
(2) pembuluh darah,
a.
pembuluh darah nadi/arteri,
Berfungsi
mengalirkan darah dari jantung. Kaya akan oksigen (O2), kecuali pembuluh nadi
paru-paru kaya akn karbon dioksida ( CO2).
b. pembuluh darah balik/vena,
Berfungsi mengalirkan darah menuju
jantung dan terletak dekat permukaan tubuh (superficial). Pembuluh ini kaya
akan karbon dioksida ( CO2) kecuali vena paru-paru yang kaya akan (O2).
(3) pembuluh darah kapiler,
Pembuluh yang sangat halus dan terdapat diberbagai organ tubuh.
Selain
sistem peredaran darah, sistem transportasi pada manusia juga ada sistem
pembuluh lymphe atau juga biasa disebut pembuluh getah bening. Peredaran getaah
bening merupakan peredaran terbuka, yaitudimulai daridalam jaringan dan
berakhir pada pembuluh balik bawah selangka. Peredarannya itu terjadi pada dua
bagian yang meliputi;
a.
sistem pembuluh lymphe dada kiri (duktus
toraksikus) yang bekerja dengan mengalirkan cairan lymphe dari bagian tubuh
sebelah bawah dan bagian tubuh atas sebelah kiri pembuluh vena bawah selangka
kiri.
b.
Sistem pembuluh lymphe dada kanan
(duktus limfatikus dexter) yang bekerja dengan mengalirkan cairan lymphe dari
kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan ke vena bawah
selangka kanan.
Pada
beberapa tempat pertemuan pembuluh lymphe terdapat kelenjar-kelenjar lymphe. Di
dalam kelenjar tersebut, sel darah yaitu putih yang disebut limfosit
dimatangkan, agar bekerja sesuai fungsinya yaitu membunuh kuman. Beberapa kelenjar lymphe tersebut adalah;
a.
Kelenjar lymphe pada lipatan siku,
ketiak, lutut, paha, dan leher,
b.
Kelenjar lymphe pada selaput lender usus,
c.
Kelenjar folikel pada pangkal lidah,
d.
Tonsil dan amandel,
e.
Adenoid dan dinding tekak.
4. Sistem Pernapasaan pada Manusia
Bernapas adalah satu hal penting bagi
keberlangsungan hidup manusia. Berikut adalah susunan struktur sistem pernapasan
pada manusia yang meliputi;
(1)
hidung,
Terdiri
dari hidung bagian luar dan rongga hidung yang terbagi dua dengan adanya septa
dan tulang rawan. Sebagian besar selaput membran rongga hidung diseliputi
lendir yang dihasilkan dari sel sel goblet.
Permukaan
rongga hidung diseliputi oleh dua jenis sel epitel yaitu epitel hidung dan
epitel olfaktorius. Epitel hidung berbentuk jaringan epitel kolumnar berlapis
semu.Sel – sel ini berfungsi menghangatkan dan melembabkan udara pernafasan,
disamping silia yang menangkap partikel-pertikel debu dan mikroorganisme. Epitel
olfaktoris berisi ujung-ujung syaraf sensoris, sel-sel penunjang, dan sel-sel
basal yang berdiferensikan menjadi syaraf olfaktorius. Dengan adanya sel syaraf
ini kita dapat mendeteksi dan membedakan berbagai jenis bau.
(2)
faring dan tonsil,
Faring
terdiri dari nasofaring, orofaring dan laringofaring. Pada laringofaring sistem
pernafasan terpisah dari sistem pencernaan, udara akan memasuki laring,
sedangkan makanan akan memasuki esofagus melalui glotis. Tonsil secara
struktual merupakan bagian dari faring yang terdiri dari tonsil lingual, tonsil
palatin, dan tonsil faringeal atau adenoid yang menggantung pada atas
nasofaring.
(3)
epiglottis,
Merupakan
katup tulang rawan yang meutup lubang menuju laring waktu kita menelan, dan
kembali keposisi semula setelah penelanan selesai. Dengan demikian makanan
tidak akan masuk kedalam saluran pernafasan.
(4)
laring,
Terdiri
dari kepingan-kepingan tulang rawan. Tulang rawan yang terbesar adalah tulang
rawan tiroid dengan tulang rawan hioid diatasnya dan tulang rawan krikoid
dibawahnya, serta tulang rawan aritenoid melekat pada bagian sampingnya. Tulang
rawan krikoid berbentuk cincin yang menggabungkan tulang rawan tiroid dan
trakea dibawahnya.
(5)
trakea,
Terdiri
dari 16 – 20 buah cincin tulang rawan yang membentuk suatu pipa udara dario
ujung laring sampai dengan bagian atas paru-paru. Bagian atas trakea
berhubungan dengan tulang rawan krikoid dari laring bagian bawah.Sedangkan
bagian bawahnya bercabang dua disebut bronkus dan masuk kedalam paru-paru
bagian atas. Bronkus akan lebih pendek tersusun dari 6-8 cincin tulang rawan
dan lebih besar dari bronkus kiri serta bercabang 3. sedangkan bronkus kiri
tersusun dari 9–12 cincin tulang bercabang.
(6)
paru-paru,
Merupakan suatu bentuk bangunan menyerupai
pohon yang tersusun dari cabang-cabang saluran pernafasan, dimulai dari bronki
primer, bronki sekunder, bronki tersier, bronkioli, bronkioli terminal,
bronkioli respiratori, duktusa alveoli, sampai dengan alveoli yang merupakan
tempat pertukaran gas-gas pernafasn. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang
disebut pleura. Otot polos pada paru-paru disyarafi oleh sistem syaraf otonom. Serabut
syaraf parasimpatik dari cabang syaraf fagus menyebabkan kontraksi bronki,
sementara serabuit syaraf dari ganglion simpatik pada torak, menyebabkan CO2
dari ventrikel jantung kanan sampai kekapiler pada alveolus. Pada alveolus CO2
dilepaskan dan O2 masuk dalam kapiler dan bersatu menuju vena pulmonalis yang
kemudian akan muju atrium kiri jantung.
0 Response to "Sistem Organ Tubuh Manusia"
Post a Comment