-->

Sistem Organ Tubuh Manusia


Sistem organ tubuh manusia sangat berperan penting bagi kehidupan  manusia. Sistem organ tubuh manusia sendiri memiliki fungsi dan peranannya masing-masing dalam tubuh kita. Oleh karena itu, kita wajib mengetahuinya.
Ada banyak sistem organ tubuh pada manusia. Pada kesempatan kali ini, sistem organ tubuh yang akan dibahas hanya empat saja. Yaitu, sistem indera pada manusia, sistem pencernaan pada manusia, sistem transportasi pada manusia, dan sistem pernapasan pada manusia.  Secara terperincinya adalah sebagai berikut;
     1.     Sistem Indera pada Manusia
Indera dibagi menjadi dua, yaitu indera luar (eksternal) yang berupa indera penglihat, pendengar, perasa, pengecap, dan pencium yang kita gunakan untuk memeroleh informasi dari luar. Indera dalam (internal) bertugas menyampaikan informasi yang berasal dari dalam tubuh, misalnya rasa pegal, lapar, haus dan sebagainya. Semua informasi yang diperoleh dianalisis didalam otak untuk menghasilkan tanggapan (respon).
Organ pengindera kita memiliki bagian-bagian yang dapat menerima rangsang berupa ujung-ujung syaraf atau sel-sel resptor. Satu jenis reseptor hanya bisa menanggapi satu jenis rangsang. Berikut adalah indera yang ada pada tubuh kita;
a.      Indera Penglihat
Pada indera penglihat ini, organ tubuh yang digunakan adalah mata, dengan melalui sel-sel reseptor yang disebut sel kerucut (cone) dan sel batang (rod) melalui rangsang dari cahaya. Bagian-bagian dari mata meliputi;
(1)   kornea, 


Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang.

(2)  selaput pelangi atau iris,


 Terletak dibelakang kornea dan berpigmen, zat pemberi warna (pigmen) pada iris ini disebut melamin. Pigmen inilah yang menentukan warna pada mata, ditengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil, yang berfungsi untuk membesar dan mengecilkan tampilan atau bayangan, pupil ini sangat dipengaruhi oleh kerja otot pada selaput pelangi. Apabila cahaya redup, otot-otot pada iris akan berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil melebar, sehingga cahaya yang masuk lebih banyak, sebaliknya apabila cahaya kuat maka lubang pupil akan menyempit. Lensa terletak dibelakang selaput pelangi, lensa dapat mencembung dan memipih sesuai dengan jarak benda yang akan difokuskan, untuk menfokuskan benda berjarak dekat, lensa melebar menjadi cembung dan jarak menyempit menjadi lebih pipih untuk menfokuskan benda jarak jauh. 

(3) retina,


 Berupa selaput yang mengandung sel-sel indra. Ada dua macam sel indra yaitu sel batang (rod) dan sel kerucut (cone), jumlah sel batang lebih banyak dari sel kerucut yaitu 125 juta sel batang dab hanya 7 juta sel kerucut. Sel batang sangat peka terhadap cahaya sehingga memungkinkan dapat melihat dalam keremangan, tetapi tidak bisa membedakan warna. Sel kerucut sangat peka terhadap warna. Sel kerucut banyak terdapat pada bangian tengah bintik kuning (fovea).Serat syaraf menghubungkan sel batang dan sel kerucut kesyaraf optik yang kemudian membawa informasi dari retina kepusat optik otak. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.

b.      Indera Pendengar
Pada indera pendengar ini, organ tubuh yang digunakan adalah telinga, dengan melalui sel-sel reseptor yang disebut organ kecil melalui rangsang dari suara.
Bagian-bagian dari telinga meliputi;
(1)   telinga luar,


   Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak, dan selaput yang disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan yang berfungsi untuk menangkap getaran. Getaran yang dihantarkan melalui pendengaran akan menggetarkan gendang telinga. Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut halus dan kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen yang berfungsi untuk menangkap partikel debu dan menghalangi masuknya air.


(2)      telinga tengah, 


        Telinga bagian tengah berupa suatu rongga yang berisi udara. Dalam rongga ini terdapat tiga buah tulang pendengar yang sangat halus dan letaknya berkesinambungan yang disebut osikel. Ketiga tulang terkecil dalam tubuh kita ini diberi nama tulang martil, tulang landasan dan juga tulang sunggurdi. 

        Tulang martil menempel pada gendang telinga, tugas ketiga tulang tersebut menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya kemembran yang menyelubungi tingkap oval untuk diteruskan lagi ketelinga dalam. Rongga telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga mulut bagian belakang oleh suatu saluran disebut pembuluh eustachius.Saluran ini baru terbuka pada saat kita mengunyah, menelan, menguap, bersin atau membuka mulut.

(3) telinga dalam,

        Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut Labirin. Tingkap oval terbuat dari serangkaian bilik berisi cairan limfe bagian utama labirin adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan koklea. Koklea merupakan bagian telinga yang paling dalam. Tabung spiral yang berisi cairan ini sepintas tampak seperti cangkang siput, sehingga sering disebut rumah siput. Koklea dilapisi membran yang terdiri dari ribuan sel reseptor berambut. Sel rambut terletak tepat didalam koklea dan digerakkan oleh gerakan cairan. Sel ini mengubah getaran didalam cairan menjadi implus dan mengirimkanya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi yang kita dengar.Penamang membran telinga memperlihatkan bagian-bagian yang saling berhubungan. (1) gendang telinga, (2) saluran Eustachius, (3) osikel, (4) Ultrikulus, (5) Sakuluis, (6) Saluran, Saluran gedung, (7) Ujung syaraf yang membawa implus ke otak untuk diubah menjadi suara.

c. Indera Pencium
Pada indera pencium ini,  organ tubuh yang digunakan adalah hidung, dengan melalui sel-sel reseptor yang disebut sel-sel pembaur/pencium (alfactory) melalui rangsang dari kontak kimia.
Bagian-bagian dari hidung meliputi, (1) tulang hidung, (2) lender, (3) serabut saraf pembau (alfaktori), (4) serabut saraf ke otak, (5) sila saraf pembau.
c.       Indera Pengecap


      Pada indera pengecap ini, organ tubuh yang digunakan adalah lidah, dengan melalui se-sel reseptor yang disebut putting pengecap melalui rangsang dari kontak kimia.

Bagian-bagian dari lidah meliputi, (1) ujung lidah, (2)tubuh lidah, (3) celah lidah, (4) celah ujung, (5) cicumvallate papila, (6)jendela buntu, (7) amandel langit-langit tenggorokan, (8) amandel lidah tongsil.
d.      Indera Peraba
Pada indera peraba ini, organ tubuh yang digunakan adalah kulit, dengan melalui sel-sel reseptor yang disebut korpuskel taktil melalui rangsang dari kontak fisik. Bagian-bagian dari kulit meliputi, (1) epidermis, (2) dermis, (3) subcutis.
       
      2.      Sistem Pencernaan pada Manusia


            Sistem pencernaan pada manusia merupakan serangkaian organ-organ dan saluran yang bekerja saling berkaitan satu sama lain. Sistem pencernaan ini berfungsi mencerna dan memakan makanan sehingga menjadi sari makanan yang diserap dan disebarkan keseluruh tubuh. Alat-alat pencernaan pada manusia meliputi;

(1)   mulut/cavum oris,
      Didalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah yang berfungsi untuk mengunyah makanan secara mekanik dan kimiawi. Gigi dan lidah berperan dalam mengunyah makanan secara mekanik sedangkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah yang mengandung cairan ludah dan enzim ptialin ( amilase ludah ) yang berperan untuk menguraikan amilum manjadi glukosa.
(2)   kerongkongan/esophagus,
      Kerongkongan terdiri dari otot lurik dan duapertiga bagian bawah terdiri dari otot polos.Otot dinding kerongkongan tersusun dari otot memanjang dan melingkar, bergantian mengerut yang mengakibatkan gerak peristaltik.Gerak ini mendorong dengan cepat gumpalan makanan ke lambung kurang dari 6 detik. Lubang masuk kelambung mula-mula tertutup otot sfinkter dan dengan refleks akan terbuka apabila gelombang perstaltik telah sampai.



(3)   lambung/ventrikulus,
      Lambung merupakan kantung besar dibawah kiri tulang rusuk terakhir dan terdiri atas tiga bagian. Bagian atas yang berdekatan dengan hati disebut kardiak, dibagian tengah membulat disebut fondus dan bagian bawah yang dekat dengan usus disebut pilorus. Dinding lambung terdiri atas lapisan otot melingkar, memanjang dan menyerong yang menyebabkan makanan yang ada didalamnya seperti diaduk.
      Seluruh bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, dibagian fundus menghasilkan getah lambung dan bagian fundus bawah menghasilkan asam klorida (HCL ) disebut juga asam lambung. Dengan adanya getah lambung dan gerak mengaduk otot lambung makanan diubah menjadi seperti bubur yang disebut kim. Adanya asam lambung menyebabkan Ph menjadi 1 – 3 sehingga dapat membunuh kuman yang masuk kedalam lambung. Getah lambung mengandung pepsinogen yang belum aktif kemudian oleh asam lambung diaktifkan menjadi pepsin. Pepsin adalah suatu protease yang memecah molekul protein menjadi pepton. Asam lambung berfungsi untuk membantu dalam membuka dan menutup kleep yang terdapat diantar pilorus dan duodenum serta merangsang sekresi getah usus.
(4)   usus halus/intestinium tenue,
      Makanan masuk kedalam usus halus sudah dalam bentuk bubur. Asam lambung yang ikut masuk merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan getahnya. Di dalam duodenum bermuara pebuluh koleodokus yang membawa getah pankreas dan empedu. Selanjutnya asam lambung merangsang pula sel dinding usus halus yang mengeluarkan hormon kolesistokinin agar empedu dikeluarkan dari kantung empedu. 


      Empedu atau bilus dihasilkan dihati dan melalui pembuluh hepatikus dan disimpan dalam kantung empedu ( vesika felea ). Empedu tidak mengandung enzim, melainkan mengandung zat warna empedu ( bilirubin ) dan garam empedu yaitu natrium glikolat taurokolat. Dinding usus halus mengandung banyak kelenjar yang menghasilkan enzim sakarase, maltarase, lastarase dan juga mengandung enzim erepsinogen yang diaktufkan oleh enterokinase menjadi erepsin yaitu suatu enzim peptidase.Sakarae mencerna sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa sedangkan maltase mencernakan maltosa menjadi dua yaitu glukosa dan fruktosa, sedangkan maltase mencernakan maltosa menjadi glukosa dan laktase mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kemudian sari-sari makanan tersebut siap untuk diserap kedalam darah, dan sisa makanan yang belum dicerna akan masuk kedalam usus besar atau kolon.

(5)   usus besar/kolon,
      Sisa makanan yang tidak dapat dicerna bersama dengan lendir dan sisa-sisa sel mati dari dinding dibusukkan menjadi faeses. Faeses didalam kolon didorong dengan gerakan perialitik yang teratur dan lambat akhirnya sampai keporos usus ( rektum ). Kolon mula-mula naik keatas dimulai dengan usus buntu dan apendiks kemudian mendatar dan menurun lagi berakhir pada poros usus. Apabila lambung dan usus halus terisi makanan kembali, akan memberi rangsang pad kolon untuk melakukan defakasi. Rangsangan ini disebut refleks gastrokolik.Lubang anus dijaga oleh oleh otot sfinkter anus, disebelah dalam oleh otot polos dan dibagian luar oleh otot lurik.
      Proses difekasi dilakukan dengan sadar karena kontraksi otot dinding perut dan diafragma diikuti oleh mengendornya otot sfinkter anus bagian dalam dan kontraksi otot kolon dan rektum, terdoronglah faeses keluar.        
(6)   Anus,
Saluran pembuangan dari sisa-sisa makan yang tidak terpakai.

      3.      Sistem Transportasi pada Manusia


            Sistem transportasi pada manusia terdiri dari  sistem peredaran darah. Sistem merupakan sistem yang berperan penting dalam pengangkutan zat yang diperlukan atau tidak oleh tubuh. Alat-alat peredaran darah meliputi;

(1)   jantung,
      Jantung terletak didalam rongga dada diatas diafragma, jantung dibungkus oleh selaput jantung atau perikardium.Jantung merupakan alat utama pada peredaran darah pada umumnya ditimbulkan oleh denyutan jantung.
      Pada sekat antara serambi jantung terdapat simpul saraf yang merupakan cabang dari simpul syaraf tak sadar.Simpul ini bercabang-cabang keseluruh bagian bilik jantung kemudian keluar berupa berupa berkas yang disebut berkas his yang menuju kesekat antara bilik jantung dan bercabang keseluruh bagian bilik jantung, selain itu jantung dipengaruhi oleh syaraf yaitu syaraf vagus yang dapat memperlambat kerja jantung, dan syaraf akselerans yang dapat mempercepat kerja jantung.
      Otot jantung bagian bilik ( Ventrikel ) lebih tebal dari bagian serambi (atrium) dan bagian kiri juga lebih tebal daripada bagian kanan. Diantara serambi kiri dan bilik kiri jantung terdapat katup dua daun (valvula bikuspidalis) sedangkan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup tiga daun (valvula tricuspidalis).Katup-katup tersebut dijaga oleh urat kordatendinae agar darah dari bilik tidak kembali lagi ke serambi.Ditempat nadi keluar dari jantung terdapat pula katup dengan tiga daun (valvula semilunaris) berbentuk bulan sabit yang menjaga agar darh dalam nadi tidak kembali kejantung.
      Peristiwa penyumbatan nadi jantung disebut koronariasis, jika serambi jantung mengembang maka jantung menghisap darah dari pembuluh balik masuk kedalam serambi kiri dan dari vena pulmonalis masuk keserambi kanan, jika serambi jantung menguncup maka bilik jantung mengembang, sehingga darah mengalir dari serambi masuk kedalam bilik. Pada orang dewasa sehat dan normal tekanan sistole/diastolenya 120 mm Hg / 80 mm Hg yang diukur dengan menggunakan tensimeter, setiap menit jantung akan berdetak 60 sampai dengan 90 kali.
(2) pembuluh darah,
a. pembuluh darah nadi/arteri,
Berfungsi mengalirkan darah dari jantung. Kaya akan oksigen (O2), kecuali pembuluh nadi paru-paru kaya akn karbon dioksida ( CO2).
b. pembuluh darah balik/vena,


 Berfungsi mengalirkan darah menuju jantung dan terletak dekat permukaan tubuh (superficial). Pembuluh ini kaya akan karbon dioksida ( CO2) kecuali vena paru-paru yang kaya akan (O2).

(3) pembuluh darah kapiler,


Pembuluh yang sangat halus dan terdapat diberbagai organ tubuh.

            Selain sistem peredaran darah, sistem transportasi pada manusia juga ada sistem pembuluh lymphe atau juga biasa disebut pembuluh getah bening. Peredaran getaah bening merupakan peredaran terbuka, yaitudimulai daridalam jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka. Peredarannya itu terjadi pada dua bagian yang meliputi;
a.       sistem pembuluh lymphe dada kiri (duktus toraksikus) yang bekerja dengan mengalirkan cairan lymphe dari bagian tubuh sebelah bawah dan bagian tubuh atas sebelah kiri pembuluh vena bawah selangka kiri.
b.      Sistem pembuluh lymphe dada kanan (duktus limfatikus dexter) yang bekerja dengan mengalirkan cairan lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.
Pada beberapa tempat pertemuan pembuluh lymphe terdapat kelenjar-kelenjar lymphe. Di dalam kelenjar tersebut, sel darah yaitu putih yang disebut limfosit dimatangkan, agar bekerja sesuai fungsinya yaitu membunuh kuman.  Beberapa kelenjar lymphe tersebut adalah;
a.       Kelenjar lymphe pada lipatan siku, ketiak, lutut, paha, dan leher,
b.      Kelenjar lymphe pada selaput  lender usus,
c.       Kelenjar folikel pada pangkal lidah,
d.      Tonsil dan amandel,
e.       Adenoid dan dinding tekak.

      4.     Sistem Pernapasaan pada Manusia
            Bernapas adalah satu hal penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Berikut adalah susunan struktur sistem pernapasan pada manusia yang meliputi;
(1)   hidung,
      Terdiri dari hidung bagian luar dan rongga hidung yang terbagi dua dengan adanya septa dan tulang rawan. Sebagian besar selaput membran rongga hidung diseliputi lendir yang dihasilkan dari sel sel goblet.
      Permukaan rongga hidung diseliputi oleh dua jenis sel epitel yaitu epitel hidung dan epitel olfaktorius. Epitel hidung berbentuk jaringan epitel kolumnar berlapis semu.Sel – sel ini berfungsi menghangatkan dan melembabkan udara pernafasan, disamping silia yang menangkap partikel-pertikel debu dan mikroorganisme. Epitel olfaktoris berisi ujung-ujung syaraf sensoris, sel-sel penunjang, dan sel-sel basal yang berdiferensikan menjadi syaraf olfaktorius. Dengan adanya sel syaraf ini kita dapat mendeteksi dan membedakan berbagai jenis bau.

(2)   faring dan tonsil,
      Faring terdiri dari nasofaring, orofaring dan laringofaring. Pada laringofaring sistem pernafasan terpisah dari sistem pencernaan, udara akan memasuki laring, sedangkan makanan akan memasuki esofagus melalui glotis. Tonsil secara struktual merupakan bagian dari faring yang terdiri dari tonsil lingual, tonsil palatin, dan tonsil faringeal atau adenoid yang menggantung pada atas nasofaring.
(3)   epiglottis,
      Merupakan katup tulang rawan yang meutup lubang menuju laring waktu kita menelan, dan kembali keposisi semula setelah penelanan selesai. Dengan demikian makanan tidak akan masuk kedalam saluran pernafasan.
(4)   laring,
      Terdiri dari kepingan-kepingan tulang rawan. Tulang rawan yang terbesar adalah tulang rawan tiroid dengan tulang rawan hioid diatasnya dan tulang rawan krikoid dibawahnya, serta tulang rawan aritenoid melekat pada bagian sampingnya. Tulang rawan krikoid berbentuk cincin yang menggabungkan tulang rawan tiroid dan trakea dibawahnya.
(5)   trakea,
      Terdiri dari 16 – 20 buah cincin tulang rawan yang membentuk suatu pipa udara dario ujung laring sampai dengan bagian atas paru-paru. Bagian atas trakea berhubungan dengan tulang rawan krikoid dari laring bagian bawah.Sedangkan bagian bawahnya bercabang dua disebut bronkus dan masuk kedalam paru-paru bagian atas. Bronkus akan lebih pendek tersusun dari 6-8 cincin tulang rawan dan lebih besar dari bronkus kiri serta bercabang 3. sedangkan bronkus kiri tersusun dari 9–12 cincin tulang bercabang.
(6)   paru-paru,
      Merupakan suatu bentuk bangunan menyerupai pohon yang tersusun dari cabang-cabang saluran pernafasan, dimulai dari bronki primer, bronki sekunder, bronki tersier, bronkioli, bronkioli terminal, bronkioli respiratori, duktusa alveoli, sampai dengan alveoli yang merupakan tempat pertukaran gas-gas pernafasn. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. Otot polos pada paru-paru disyarafi oleh sistem syaraf otonom. Serabut syaraf parasimpatik dari cabang syaraf fagus menyebabkan kontraksi bronki, sementara serabuit syaraf dari ganglion simpatik pada torak, menyebabkan CO2 dari ventrikel jantung kanan sampai kekapiler pada alveolus. Pada alveolus CO2 dilepaskan dan O2 masuk dalam kapiler dan bersatu menuju vena pulmonalis yang kemudian akan muju atrium kiri jantung.

0 Response to "Sistem Organ Tubuh Manusia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel