Materi dan Sifat-Sifatnya
3/28/2015
Add Comment
A.Materi
Materi adalah segala sesuatu yang
mempunyai Massa dan menempati ruang (mempunyai volume). Segala benda di alam
semesta, termasuk tubuh kita sendiri, merupakan matlunakeri. Istilah itu
diambil dari bahasa latin, mater,
yang berarti “Ibu”. Materi dapat sekeras baja, selunak air dalam kolam, atau
tidak kelihatan sebagaimana oksigen di udaraa. Dengan kata lain, materi
terdapat dalam 3 macam wujud : padat (solid), cair (liquid), dan gas.
Perludi perhatikan bahwa massa
tidak sama berat. Massa adalah ukuran bertahannya suatu benda terhadap
perubahan kecepatan.Adapun berat adalah gaya yang menyatakan besarnya tarikan
gravitasi terhadap benda yang bermassa. Berat suatu benda sangat bergantung
pada gravitasi.
Kita dapat mengenal suatu materi
dan membedakannya dari materi-materi yang lain berdasarkan berbagai cirri khas
yang disebut sifat-sifat.
Sifat-sifat suatu materi dapat di
kelompokkan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif ialah
sifat yang bergantung pada bentuk,
ukuran dan jumlah zat. Massa dan volume merupakan 2 sifat yang ekstensif
yang banyak dikemukakan dalam ilmu-ilmu pengetahuan alam. Adapun sifat intensif
ialah sifat yang tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran, dan jumlah zat. Cincin
dan gelang sama-sama terbuat dari emas akan memperlihatkan sifat intensif yang
sama : warna kuning mengkilap, tidak berkarat, dan memiliki jenis yang
tertentu.
Sifat intensif suatu materi dapat
dikelompokkan lebih lanjut menjadi sifat fisis dan sifat kimia.Sifat fisis
tidak berhubungan dengan pembentukkan zat baru. Beberapa sifat fisis yang
penting adalah warna, rasa, bau, wujud (fase), pelarutan, daya hantar, titik
lebur, titik didih, kekerasan, kerapatan, dan berat jenis. Adapun sifat erat
hubungannya dengan pembentukkan zat baru. Beberapa sifat kimia yang mudah
dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah sifat terbakar dari kayu, sifat
berkaratnya besi, masamnya susu, meledaknya dinamit, sifat membusuk dari
buah-buahan, sifat beracun dari gas buang kendaraan bermotor, memudarnya warna
lukisan, tengiknya minyak goreng, sifat melapuk dari perabot rumah serta sifat
dapat dicernanya makanan oleh tubuh kita.
B.
Perubahan
Materi
Semua materi senantiasa berubah terus menerus. Pantarhei, kata orang yunani, “semuanya
mengalir”, semuanya fana dan berubah. Hanya Allah Sang Pencipta materi, yang
tetap abadi. Perubahan materi dapat digolongkan menjadi 2 macam.
1.
Perubahan
fisis, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru.
Yang berubah hanyalah bentuk dan wujud tanpa mengubah jenis zat tersebut. Jika
air membeku menjadi es, tidak ada zat baru yang dihasilkan. Dengan didiamkan
ditempat terbuka, es segera mencair menjadi air semula. Demikian pula jika gula
dilarutkan dalam air, tidak terbentuk zat baru. Dengan menguapkan air, gula
kita temukan kembali.
Perubahan
fisika dapat terjadi karena :
a. Perubahan
wujud. Ada 6 jenis perubahan wujud zat, yaitu membeku, mencair, menguap,
mengembun, menyublim dan deposisi. Membeku merupakan perubahan wujud zat dari
cair menjadi padat, mencair merupakan wujud zat dari padat menjadi cair,
menguap merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi gas, mengembun
merupakan perubahan wujud dari gas menjadi cair, menyublim merupakan perubahan
wujud zat dari padat menjadi gas, serta deposisi merupakan perubahan wujud zat
dari gas menjadi padat.
b. Pelarutan,
misalnya pembuatan larutan gula, larutangaram, dan sebagainya.
c. Perubahan
bentuk, misalnya kayu diubah bentuknya menjadi kursi atau meja
d. Aliran
listrik, misalnya bel berdering, lampu menyala, dan sebagainya.
2.
Perubahan
kimia, yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru.
Misalnya kayu terbakar menghasilkan arang atau abu, susu menjadi masam karena
terbentuk asam laknat, nasi dicerna tubuh kita menjadi glukosa, dinamit meledak
dengan menghasilkan bermacam-macam gas. Dan masih banyak lagi yang dapat kita
amati sehari-hari.
Perubahan kimia dapat terjadi karena :
a.
Pembakaran. Misalnya pembakaran kayu,
pembakaran bensin, pembakaran kertas, dan sebagainya.
b. Peragian
atau fermentase. Misalnya pembuatan tape singkong, pembuatan tape ketan,
pembuatan oncom, dan pembuatan tempe.
c. Pembusukan.
Misalnya pembusukan sampah, sayur menjadi bau, susu menjadi asam, dan
sebagainya.
d. Sintesis
merupakan proses pembentukkan senyawa, misalnya pembentukkan gula pada
proses-proses sintesis
e. Analisis.
Merupakan proses penguraian senyawa, misalnya penguraian gula menjadi gas
karbondioksida dan uap air
f.
Oksidasi. Oksidasi merupakan bereaksinya
suatu zat dengan oksigen. Misalnya proses perkaratan yang terjadi pada logam,
seperti perkaratan pada pagar besi.
Baik
perubahan fisis maupun perubahan kimia banyak digunakan dalam pembuatan
produk-produk industry. Pengolahan gula pasir dari batang tebut serta
pengolahan bensin dari minyak kotor (crude oil) merupakan perubahan fisis,
sebab gula memang sudah terkandung dalam batang tebu, dan minyak kotor bensin
masih bercampur dengan minyak lain seperti solar dan minyak tanah. Dilain
pihak, pengolahan pupuk urea dan gas ammonia serta pengolahan logam alumunium
dari biji bauksit merupakan perubahan kimia sebab urea dan alumunium adalah
zat-zat baru yang sebelumnya tidak ada.
C. Partikel-partikel Materi
Partikel-partikel
materi merupakan bagian terkecil dari materi. Partikel materi dapat berupa
atom, molekul, dan ion. Atom merupakan bagian terkecil darimateri. Emas
tersusun oleh partikel-partikel emas, yaitu atom-atom emas. Demikian juga besi,
tersusun oleh atom-atom besi. Setiap atom tersusun oleh partikel-partikel dasar
berupa proton, electron dan neutron.Proton dengan lambing “P” merupakan
partikal terkecil suatu atom yang bermuatan postif dan terletak pada inti atom.
Electron dengan lambing “e” merupakan partikel terkecil suatu atom yang
bermuatan negative. Electron beredar mengelilingi inti pada lintasan tertentu
yang disebut orbit. Neutron dengan lambang “n” merupakan partikel terkecil
suatu atom yang tidak bermuatan dan terletak pada inti atom.\
D. Wujud Zat
Banyak benda yang dapat dilihat dan dijumpai di kehidupan sehari-hari. Misalnya pensil, kacamata, batu, kursi, air, balon berisi udara, tabung LPG berisi gas, es, baja, dan daun. Berbagai macam benda yang kita jumpai memiliki kesamaan, yaitu benda-benda tersebut memerlukan ruang atau tempat untuk keberadaannya. Air di dalam gelas, menempati ruang bagian dalam gelas itu, batu di pinggir jalan menempati ruang di pinggir jalan di mana ruangan itu tidak ditempati oleh benda lain sebelum batu itu disingkirkan.
Banyak benda yang dapat dilihat dan dijumpai di kehidupan sehari-hari. Misalnya pensil, kacamata, batu, kursi, air, balon berisi udara, tabung LPG berisi gas, es, baja, dan daun. Berbagai macam benda yang kita jumpai memiliki kesamaan, yaitu benda-benda tersebut memerlukan ruang atau tempat untuk keberadaannya. Air di dalam gelas, menempati ruang bagian dalam gelas itu, batu di pinggir jalan menempati ruang di pinggir jalan di mana ruangan itu tidak ditempati oleh benda lain sebelum batu itu disingkirkan.
Udara dalam balon
menempati ruang bagian dalam balon itu. Manusia juga menempati ruang, misalkan
dalam lift hanya cukup ditempati paling banyak 10 orang dewasa, lebih dari itu
ruang dalam lift tidak mencukupi lagi. Benda atau zat juga memiliki massa,
sebagai contoh batu bila ditimbang dengan neraca menunjukkan nilai massa
tertentu. Balon berisi udara bila dibandingkan massanya dengan balon yang
kempis, akan lebih berat balon berisi udara. Hal itu menunjukkan bahwa udara
memiliki massa. Dapat disimpulkan bahwa zat adalah sesuatu yang memiliki massa
dan menempati ruangan. Menurut wujudnya zat digolongkan menjadi tiga yaitu
Zat Padat
Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contohnya kelereng yang berbentuknya bulat, dipindahkan ke gelas akan tetap berbentuk bulat. Begitu pula dengan volumenya. Volume kelereng akan selalu tetap walaupun berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini disebabkan karena daya tarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Pada umumnya zat padat berbentuk kristal (seperti gula pasir atau garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit). Partikel zat padat memiliki sifat seperti berikut:
Zat Padat
Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contohnya kelereng yang berbentuknya bulat, dipindahkan ke gelas akan tetap berbentuk bulat. Begitu pula dengan volumenya. Volume kelereng akan selalu tetap walaupun berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini disebabkan karena daya tarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Pada umumnya zat padat berbentuk kristal (seperti gula pasir atau garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit). Partikel zat padat memiliki sifat seperti berikut:
- Letaknya sangat
berdekatan
- Susunannya teratur
- Gerakannya tidak
bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya
Zat Cair
Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya seperti gelas, apabila dimasukkan ke dalam botol akan seperti botol. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal ini disebabkan partikel-partikel penyusunnya agak berjauhan satu sama lain. Selain itu, partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antar partikelnya lemah. Partikel zat cair memiliki sifat seperti berikut:
Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya seperti gelas, apabila dimasukkan ke dalam botol akan seperti botol. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal ini disebabkan partikel-partikel penyusunnya agak berjauhan satu sama lain. Selain itu, partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antar partikelnya lemah. Partikel zat cair memiliki sifat seperti berikut:
- Letaknya
berdekatan
- Susunannya tidak
teratur
- Gerakannya agak
bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, tetapi tidak lepas dari
kelompoknya
Zat Gas
Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama dengan balon. Gas yang terdapat di dalam botol, bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel gas bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu gas, akibatnya volumenya selalu berubah. Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut:
Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama dengan balon. Gas yang terdapat di dalam botol, bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel gas bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu gas, akibatnya volumenya selalu berubah. Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut:
- Letaknya sangat
berjauhan
- Susunannya tidak
teratur
- Gerakannya bebas bergerak, sehingga
dapat bergeser dari tempatnya dan lepas dari kelompoknya, sehingga dapat
memenuhi ruangan.
E. Sifat
Termal Zat
1.
Temperatur
Dalam kehidupan sehari-hari, temperatur atau suhu
biasanya dikaitkan dengan tanggapan indra kita, yaitu ukuran seberapa panas
atau seberapa dingin suatu benda. Sebagai contoh, air yang mendidih dikatakan
mempunyai temperatur tinggi, sedangkan es sirup dikatakan mempunyai temperatur
rendah.
Kita juga dapat mengetahui dengan bantuan indra
bahwa sifat-sifat zat berubah karena temperatur. Sebagian besar zat akan memuai
jika di panaskan. Sebagai contoh, rel kereta api memuai ketika siang hari yang
panas dan menyusut pada malam hari, sehingga pada sambungan rel kereta api
diberi renggangan. Warna yang di pancarkan benda berubah ketika temperaturnya
berubah. Kayu atau arang yang di bakar berwarna kemerah-merahan. Nyala kompor
yang diatur agar temperaturnya tinggi kelihatan putih kebiru-biruan.
Alat yang dirancang untuk mengukur temperatur
disebut termometer. Kita mengenal berbagai jenis termometer, namun cara
kerjanya sama, yaitu pemuaian zat karena kenaikan temperatur. Termometer, suhu
badan dan termometer dinding berdasarkan pemuaian zat cair, misalnya air raksa
atau alkohol. Termometer logam dirancang berdasarkan pemuaian dua logam
tergandeng yang mempunyai laju pemuaian berbeda.
Untuk mengukur temperatur benda secara kuantitatif
diperlukan skala numerik. Sebagian besar skala yang digunakan saat ini adalah
skala celcius, yang kadang-kadang disebut skala centrigrade. Skala lain yang
banyak digunakan di Amerika serikat adalah skala fahrenheit. Dalam pekerjaan ilmiah
skala yang paling banyak digunakan adalah skala keivin atau skala absolut.
Skala temperatur di tetapkan dengan memberikan nilai
sembarang pada dua temperatur yang dapat dihasilkan kembali dengan mudah. Pada
skala celcius dan fahrenheit dua temperatur yang dipilih adalah titik beku air
dan titik didih air pada tekanan satu atmosfer. Termometer dikalibrasi dengan
menempatkannya di dalamdua kondisi itu yaitu air yang sedang membeku dan iar
yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer, kemudian memmberi tanda pada
posisi air raksa dalam tabung kaca. Pada skala celcius titik beku air dipilih
menjadi 00C dan titik didih air 1000C. Antara dua angka
ini dibagi menjadi 100 interval yang sama. Pada skala fahrenheit titik beku air
ditetapkan sebagai 320F dan titik didih air sebagai 2120F.
Antara dua angka ini dibagi menjadi 180 interval yang sama. Temperatur dibawah
titik beku air dan di atas titik didih air ditetapkan dengan memperluas skala
tersebut dengan ukuran interval yang sama.
Sifat pemuaian berbagai macam zat berbeda-beda untuk
jangkauan temperatur yang besar. Kalibrasi termometer yang berlainan jenis
dengan cara yang disebutkan diatas tidak selalu menghasilkan angka yang sama.
Hasil kalibrasi untuk angka 00C dan 1000C bisa
benar-benar cocok, namun untuk temperatur-temperatur antara dua anggka itu
mungkin tidak persis cocok karena sifat pemuaian zat yang berbeda. Kalibrasi
secara hati-hati termometer air raksa mungkin menunjuk 56,00C
sedangkan kalibrasi secara hati-hati termometer jenis lain mungkin terbaca 56,40C.
Berdasarkan
penalaran tersebut diperlukan suatu termometer baku agar temperatur-temperatur
antara tersebut dapat ditentukan secara tepat. Termometer gas volume konstan
dipilih sebagai termometer baku. termometer ini terdiri dari bola berisi gas
cair yang dihubungkan termometer air raksa. Bisa dinaik-turunkan agar permukaan air raksa pada tabung kiri
berimpit dengan tanda yang dipakai sebagai acuan, dengan demikian volume gas
dapat dipertahankan konstan. Jika temperatur dinaikkan, maka tekanan gas dalam
bola akan bertambah sebanding dengan kenaikan temperatur. Tabung kanan
manometer harus diangkat untuk menjaga agar volume gas konstan. Ketinggiah h
kolom air raksa dalam tabung kanan manometer merupakan ukuran temperatur itu.
Termometer ini dan akan memberikan hasil yang sama untuk semua gas dalam
batas-batas penurunan tekanan gas menuju nol. Skala yang dihasilkan termometer
ini disebut skala temperatur baku.
2.
Hukum
Termodinamika
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sudah terbiasa dengan kenyataan bahwa dua benda dengan temperatur berbeda
disentuhkan secara termal satu sama lain sehingga terjadi perpindahan energi
satu sama lain, dua benda itu akhirnya mempunyai temperatur yang sama. Dua
benda itu dikatakan berada dalam kesentimbangan termal. Sebagai contoh segumpal
es yang dimasukkan ke dalam segelas air panas akan melebur menjadi air,
akhirnya semuanya akan mempunyai temperatur yang sama. Dua benda dikatakan
berada dalam kesetimbangan termal jika tidak ada aliran energi satu sama lain,
dan temperaturnya tidak berubah lagi.
Misalkan kita ingin menentukan
apakah dua sistem, A dan B, berada dalam kesentimbangan termal, tetapi tidak
menyentuhkan dua sistem itu kita dapat melakukannya dengan menggunakan sistem
ketiga, C. Andaikan bahwa C dan A berada dalam kesetimbangan normal, C dan B
berad dalam kesetimbangan normal. Apakah hal ini menyatakan secara tidak
langsung bahwa A dan B berada dalam kesetimbangan termal ? Sesungguhnya, hal
ini tidak benar-benar jelas namun demikian,banyak experimen yang menunjukkan
bahwa jika 2 sistem berada dalam kesetimbangan termal dengna sistem ketiga,
maka 2 sistem itu berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain. Postulat
ini disebut hukum ke-nol termodinamika.
Temperatur merupakan sifat sistem
yang menentukan apakah sistem akan berada dalam kesetimbangan termal dengan
sistem lain. Menurut definisi, ketika dua sistem berada dalam kesetimbangan
termal, temperatur dua sistem itu adalah sama. Hal ini sesuai dengan gagasan
temperatur sehari-hari, karena ketika benda panas dan benda dingin disentuhkan
satu sama lain, akhirnya mempunyai temperatur sama. Jadi hukum ke-nol
termodinamika diperlukan dalam definisi temperatur.
3.
Pemuaian
Zat
Sebagian besar zat akan memuai jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan. Namu demikian besar pemuaian atau penyusutan itu
berfariasi tergantung pada jenis zatnya, perubahan temperatur menyi telah
disebabkan sebagian besar zat padat berubah panjangnya sebanding dengan panjang
mula-mula dan perubahan temperatur itu.
Seperti telah disebutkan bahwa sebagian besar zat
akan memuai jika temperaturnya dinaikkan sepanjang tidak terjadi perubahan
fase. Namun demikian, halini tidak selalu benar. Jika air pada 00C
dipanaskan, air akan berkurang volumenya sampai temperaturnya mencapai 40C.
Kejadian ini disebut perangai anomali air. Diatas temperatur 40C air
berperangai seperti zat lain yaitu memuai sifat temperaturnya dinaikkan oleh
karena, air mempunya massa jenis paling besar pada temperatur 40C.
Karena
es mengapung, kumpulan air (laut,danau,sungai) pada musim dingin akan membeku
dari atasa kebawah, bukan sebaliknya. Es adalah konduktor panas yang buruk
dibandingkan air, berarti lapisan es yang mual-mula terbentuk pada permukaan
kumpulan air akan menghalangi pembekuan lebih lanjut. Bnayak danau, sungai,
laut tidak mengalami pembekuan total pada misim dingin, sehingga tumbuhand an
hewan dapat bertahan hidup.
Panas
1. Panas dan Energi Internal
Kita biasa berbicara tentang “ Aliran “
panas,misalnya panas mengalir dari api kompor ke panci berisi air, panas
mengalir dari matahari ke bumi,dan sebagainya. Panas mengalir secara spontan
dari benda dengan temperature rendah.Hal ini sesungguhnya merupakan model panas
yang di kembangkan dalam abad ke – 18, yang melukiskan aliran panas sebagai
gerak bahan fluida yang di sebut caloric. Tetapi,fluida caloric tidak
pernah dapat di deteksi.Dalam abad ke – 19 di temukan bahwa berbagai gejala
yang di hubungkan dengan panas dapat di gambarkan secara tetap tanpa
menggunakan model fluida. Model baru memandang bahwa panas berhubungan dengan
kerja dan energy. Perlu di perhatikan bahwa satuan panas menurut model caloric
masih di gunakan sampai saat ini. Satuan ini di sebut kalori ( kal),yang di
definisikan sebagai jumlah panas yang perlukan untuk menaikkan 1 gram air
sebesar 10 C (Secara
tepat,dari 14,50 CSAMPAI 15,50 C). Satuan yang lebih
sering digunakan adalah kilokalori (kkal),yaitu 10000 C. Jadi 1 kilokalori adalah panas yang
di perlukan untuk menaikan 1 kg air sebesar 10 C. Kadang – kadang
kilokalori disebut kalori 9dengan huruf besar K ). Dalam satuan british panas
di ukur dalam BTU (British termal unit ), yang didefinisikan sebagai panas yang
di perlukan untuk menaikan temperature 1 lb air dengan 10 F.( 1 BTU
= 0,252 kkal =1055 J).
Salah satu ilmuwan yang menunjukan bahwa panas
berhubungan dengan energy adalah james Prescott joule ( 1818 – 1889).Salah satu
eksperimen yang di lakukan yang di lakukan oleh joule.
Beban yang jatuh menyebabkan kincir berputar.
Gesekan antara air dan kincir menyebabkan temperature air naik. Dengan berbagai
percobaan ( beberapa percobaan melibatkan energy listrik) joule menemukan bahwa
besar kerja di lakukan selalu etara dengan jumlah panas masukan. Secara
kuantitatif, 4,186 J kerja di temukan setara dengan 1 kal panas. Hal ini di
kenal sebagai kesetaraan panas mekanik.
4,186
J = 1 kal
4,186103
J = 1 kkal
Salah satu hasil eksperimen joule dan berbagai
eksperimen lainya, para ilmuan akhirnya menafsirkan bahwa panas bukan merupakan
zat, dan bahkan bukan bentuk energi. Tetapi, panas mengacu pada perpindahan
energy:Bilamana panas mengalir dari benda panas ke benda dingin, panas ini
adalah energy yang sedang di pindahkan dari suatu benda ke benda lain. Jadi,
panas adalah energy yang di pindahkan dari suatu benda ke benda lain karena
perbedaan temperature. Dalam SI panas dinyatakan dalam joule. Namun
demikian,kal dan kkal kadang – kadang masih di gunakan sampai saat ini.
Sekarang kalori di definisikan berkenaan dengan joule melalui kesetaraan panas
mekanik, bukan berkenaan dengan sifat air.
Jumlah total energy panas dari semua molekul
dalam suatu benda disebut energy termal atau energy internal. Kadang – kadang
di gunakan istilah “ kandungan panas “ suatu benda di gunakan untuk keperluan
ini,tetai istilah ini bukan istilah yang baik karena istilah itu dapat di
kacaukan dengan panas itu sendiri.Seperti telah disebutkan sebelumnya, panas
bukan energy yang terkandung benda,melainkan jumlah energy yang di pindahkan
dari suatu benda ke benda lain karena perbedaan temperature.
Kita dapat membedakan secara lebih jelas
tentang temperature,panas,dan energy internal dengan menggunakan teori kinetic.
Temperatur (dalam K) adalah ukuran energy kinetic rata-rata dari molekul–molekul
individual. Energi internal dan energy termalmengacu pada energy total dari
semua molekul dalam benda. Panas mengacu pada perpindahan energy (misalnya
energy internal) dari suatu benda ke benda lain karena perbedaan temperature.
Perlu di perhatikan bahwa arah aliran panas
antara dua benda tergantung pada temperature masing–masing benda itu. Sebagai
contoh jika 100 gram air dengan temperature 400Cdi campur dengan 300
gram air dengan temperature 200C,maka panas mengalir dari air dengan
temperature 200C,meskipun energy internal air dengan temperature 200C
lebih besar.
2.
Panas Jenis dan
Kalorimeter
Eksperimen – eksperimen yang telah di lakukan
sejak awal abad ke – 18 menunjukan bahwa jumlah panas Q yang di perlukan untuk
mengubah temperature suatuzat sebanding dengan massa m zat dan perubahan
temperature ∆T.Hal ini bisa dinyatakan dalam persamaan
Q = mc∆T
Alat untuk mengukur pertukaran panas secara
kuantitatif di sebut calorimeter.kalorimeter terisolasi secara baik,sehingga
sangat sedikit pertukaran panas dengan luar. Salah satu penggunaan calorimeter
yang penting adalah penentuan panas jenis zat.sampel zat di panaskan sampai
temperature tinggi dan di ukur dengan tekiti. Kemudian sampel zat itu di
masukan secara cepat kedalam air dingin calorimeter, diaduk sampai terjadi kesetimbangan
(temperature tidak berubah lagi). Dengan mengukur temperature air campuran,
panas jenis sampel dapat dihitung.
Misalkan sampel mempunyai : massa ms
,panas jenis cs, temperatur mula-mula Ta: calorimeter
mempunyai : masa MK panas jenis Ck temperatur mula-mula Tk
jika temperatur akhir adalah T, maka dengan menerapkan kekekalan energy kita
memperoleh.
Panas yang di lepas sampel sama dengan panas
yang di terima air + panas yang di terima air calorimeter.
mscs(Ts- T) = maca
(T-Ta) + mkck (T-TK)
Semua besaran dalam persamaan di atas biasanya
di ketahui atau dapat di ukur kecuali panas jenis sampel c.s yang memang akn di
hitung.
3.
Perubahan Wujud
Zat
Satu
zat dapat berwujud atau berada dalam fase padat,cair, dan gas. Perubahan panas
pada(atau pelepasan panas dari) suatu zat tidak selalu menaikan (menurunkan)
temperaturnya. Ketika panas di tambahkan pada suatu sampel, sampel itu mungkin
berubah fasenya dari padat menjadi cair atau cair menjadi gas.perubahan Fase
semacam itu terjadi pada temperature dan tekanan tertentu untuk sebagian besar zat,
tetapi pada beberapa zat (misalnya kaca atau lilin) hanya terjadi kelembekan
atau pengerasan selama suatu rentangan temperatur. Namun zat–zat yang di sebutkan
terakhir ini tidak benar–benar padat ; zat ini sebenarnya mempunyai struktur
cair dan bentuk padatnya pada temperatur kamar merupakan jenis viskositas yang
di perbesar.
Panas yang di perlukan oleh satu satuan massa
suatu zat untuk mengubah fasenya di sebut panas laten, yang di beri lambang L .
Panas Q besar yang di perlukan 9 (atau di lepaskan) untuk mengubah fase suatu
zat bermassa m adalah:
Satuan panas laten adalah kkal/kg.Jika terjadi
perubahan fase dari padat menjadi
cair,maka panas laten itu di sebut panas peleburan Lf. Jika terjadi
perubahan fase dari cair menjadi uap,maka panas laten itu di sebut panas
penguapan LV. Perlu di perhatikan bahwa temperature zat tidak
berubah selama terjadi perubahan fase; pada saat ini terjadi campuran dua fase
yaitu pada waktu pendidihan. Pada tekanan tertentu, temperature pada saat zat
padat melebur di sebut titik lebur, temperatur pada saat zat caur membeku di
sebut titik beku, temperatur pada saat zat cair mendidih di sebut titik didih,
dan temperatur pada saat gas mengembun di sebut titik embun. Titik lebur pada
suatu zat sama dengantitik bekunya dan titik didih sama dengan titik embunnya.
4. Perpindahan Panas
Panas
dapat dipindahkan dari suatu tempat (atau benda) ke tempat (atau benda) lain
melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
1.
Konduksi
Konduksi
panas hanya terjadi jika terdapat perbedaan temperatur. Pada sebagian besar
zat, konduksi merupakan akibat dari perilaku kinetik zat. Contoh panas yang
merambat melalui batang logam. Molekul-molekul (atau atom-atom) pada ujung
logam yang dipanaskan akan bergetar makin cepat selama temperatur pada ujung
itu dinaikkan.
2.
Konveksi
Konveksi
adalah proses dimana panas dipindahkan oleh gerak massa moleku-molekul dari
suatu tempat lain. Konduksi melibatkan molekul-molekul atau atom-atom (dan/atau
elektron-elektron bebas) yang bergerak pada jarak pendek dan bertumbukkan,
sedangkan konveksi melibatkan gerak molekul-molekul pada jarak yang besar.
Konveksi merupakan mekanisme utama perpindahan panas dalam fluida di sekitar.
Contoh jika kita memanaskan air dalam bejana, maka panas diteruskan air dengan melibatkan gerak air yang dipanaskan.
3.
Radiasi
Contoh
bentuk perpindahan panas radiasi adalah perpindahan panas dari Matahari dan
Bumi dengan melewati gelombang hampa. Dalam proses radiasi, energi yang dibawa
adalah gelombang elektromagnetik yang merambat dengan laju cahaya sebesar 3 x
108 m/s dan tidak memerlukan medium untuk perambatannya.
Gelombang-gelombang radio, radar, cahaya, sinar-x dan sinar gamma, semuanya
adalah gelombang elektromagnetik yang berbeda-beda panjang gelombangnya.
Gelombang cahaya tampak mempunyai panjang gelombang antar 400 nm ubtuk cahaya
violet sampai kira-kira 700 nm untuk cahaya merah.
0 Response to "Materi dan Sifat-Sifatnya"
Post a Comment